Makna Merdeka Belajar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

SHARE

Merdeka Belajar


CARAPANDANG.COM - Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono berharap merdeka belajar diwujudkan dengan pembelajaran mandiri.

“Semoga suasana kelas menjadi hidup dengan dialog dan diskusi. Wujudkan juga merdeka belajar yakni pembelajaran mandiri. Ingat kurikulum merupakan guidance, inovasi dan kreativitas bapak, ibu guru diharapkan. Kenali karakter peserta didik serta wujudkan merdeka dalam belajar,” tutur Praptono.

Praptono memaknai Merdeka Belajar sebagai semangat melayani peserta didik sesuai dengan karakter peserta didik. Di antaranya peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK) yang termaknai dengan konsep Merdeka Belajar yang bersifat inklusif.

“Anak-anak yang berkebutuhan khusus itu kan memiliki berbagai macam hambatan dan di antaranya ada tiga hambatan yang menjadi indikator untuk anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan khusus yakni hambatan komunikasi, sosial, perilaku. Konsep Merdeka Belajar adalah konsep belajar yang bisa melayani anak dengan hambatan-hambatan itu sehingga dia bisa tumbuh secara optimal. Sehingga boleh dikatakan Merdeka Belajar itu sejalan dengan semangat pendidikan inklusif,” ujar Praptono.

“Itulah semangat Merdeka Belajar. Jadi Merdeka Belajar bukan belajar semaunya sendiri, tanpa acuan, tanpa pedoman, tanpa kriteria, bukan itu. Tapi bagaimana sesuai dengan karakternya dia bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar,” sambung Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono dalam wawancara telekonferensi, Rabu (8/4/2020).