Mantap! Pasien Covid-19 Tetap Bisa Nyoblos Pilkada

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Pilkada 2020 tinggal menunggu hari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun semakin gencar menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan.

Salah satu sosialisasi yang dilakukan KPU adalah merilis poster yang isinya menggambarkan pasien positif Covid-19 tetap bisa memilih walaupun sedang dalam ruang isolasi dengan dibantu petugas ber-APD lengkap.

Poster tersebut yang juga diunggah oleh KPU di akun Instagram resminya @kpu_ri, kini telah beredar luas di dunia maya dan banyak mendapat komentar warganet.

Namun, alih-alih masyarakat merespons baik sosialisasi tersebut, malah hujatan yang diterima KPU.

Akun Twitter @kamilmoon mengunggah poster tersebut dan mengomentarinya.

Malu punya negara kaya gini. pic.twitter.com/Dmd48XAD3L

— ig @kamilmoon_ (@kamilmoon) December 2, 2020
“Malu punya negara kaya gini,” cuitnya pada Rabu (2/12/2020).

Cuitan tersebut pun mendapat respons dari warganet yang menilai keberadaan petugas pemilu bersama pasien positif Covid-19 berpotensi menularkan virus alias sama saja mengorbankan kesehatan si petugas itu sendiri.

Akun Twitter @habibahchaerui mencuit:

“PENTING BANGET KALI YAK PILKADAAAAAA SAMPE HARUS NGORBANIN MANUSIA LAIN, LUCU KALI NEGARA INI ? kebelet banget apa ya anak sama mantu kudu banget dipilih buru buru ?.”

Senada, akun Twitter @ayunindy17 mencuit:

“Jadi yg ditakutin bkn cuma klaster kumpul2 pas kampanye nya aja,ternyata pas coblosan pun risiko ketular pun juga,kasian petugas sama saksinya ?,mbelani nemen toh pilkada iki sampe ga bisa ditunda.”

Akun Twitter @karbudku mencuit:

“Keluarganya aja nggak boleh jenguk.. Ini kok demi pilkada bolehin orang asing datang.. ??‍???‍?.”

Tidak berhenti pada ketakutan pemilu akan kembali ‘memakan korban’ para petugasnya seperti Pemilu Presiden 2019, akun Twitter @kamilmoon juga menyoroti penyelenggaraan pilkada berdampak buruk pada ketersediaan alat kesehatan (alkes).

Dia bercerita bahwa dirinya mendapatkan pesan dari seorang teman yang menyampaikan kesulitan mendapatkan handscoon karena sudah diborong pemerintah untuk keperluan pilkada.