Ma'ruf Minta Dukungan, Haedar: Muhammadiyah Tidak Masuk Politik Praktis

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Sebagai organisasi Islam  yang memiliki basis massa yang besar Muhammadiyah tidak ingin menyeretnya kedalam politik praktis. Maka itu secara organisasi Muhammadiyah tidak akan memberikan dukungan politik terhadap salah satu pasangan dalam pemilihan presiden (Pilpres).

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai menerima kunjungan bakal calon wakil presiden, Kh. Ma’ruf Amin di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/9).

Haedar secara tegas mengatakan bahwa Muhammadiyah membuka pintu selebar-lebarnya kepada Capres/Cawapres yang ingin menjalin silaturahmi. Namun, Muhammadiyah tetap berdiri tegak dalam khittahnya tidak akan masuk dalam arena politik praktis.

“Sebelum Kh. Ma’ruf Amin, Muhammadiyah juga menerima kunjungan /silaturahmi Capres/Capwapres. Tapi kembali kami tegas  posisi Muhammadiyah secara kelembagaan organisasi tetap pada khittahnya tak masuk arena politik praktis,” ujarnya.

Lebih lanjut Haedar mengatakan soal politik praktis Muhammadiyah menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh warganya. PP Muhammadiyah sangat yakin masing-masing warga memiliki alasan tersendiri dalam menentukan pilihannya.

 “Warga muhammadiyah sebagaimana juga warga bangsa tentu cerdas sudah punya pilihan politik visi politik yang tentu ini hak seluruh warga, Posisi muhammadiyah ttp seperti itu," katanya.

Sebelumnya Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin bersilaturahmi ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Rabu (5/9) sore. Maksud dari silaturahmi itu adalah meminta dukungan kepada Muhammadiyah memenangkan Jokowi di pilpres 2019. Ia juga ingin pamit sebelum pilpres.

"Ya, Insyaallah terima kasih karena memang saya datang ke sini kan pamit, mohon doa mohon restu dan mungkin ya mohon dukungannya,"ujarnya.

Dalam kesempatan itu Ketua MUI ini tidak banyak mengeluarkan pernyataan. Dia hanya menyebut ia akan menjalin dan memperkuat kembali silaturahim antar ormas Islam dan ormas keagamaan.

"Iya harus. menjalin ormas lintas agama semuanya. akan kita silaturahimi, kita untuk pamitan. semua komponen bangsa bertemu mereka," ujarnya.