CARAPANDANG.COMÂ -Â Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya meminta Konsulat Jenderal RI di Houston, Amerika Serikat turut memperkenalkan kain songket ke Negeri Paman Sam itu.
Mawardi di Palembang, Jumat (15/2/2019), seusai menerima kedatangan Konjen RI di Houston Nana Yuliana mengatakan pemerintah provinsi berharap kain tenun khas daerah ini dapat menembus pasar dunia dengan mengandalkan keistimewaan yang dimiliki sebagai kain tenun.
Kain yang merupakan buatan tangan ini memiliki keunggulan karena menggunakan benang emas. Selain itu, proses pengerjaan sangat lama dan memakan waktu sehingga setiap lembar bisa menghabiskan waktu hingga 2 minggu.
Di dalam negeri sendiri, kain songket sudah dikenal karena kerap dipakai para petinggi negara di berbagai hari besar.
"Ini sejatinya suatu peluang, jika banyak yang pakai artinya permintaan akan tinggi. Penenun-penenun songket akan kebanjiran permintaan jika ada pasar yang baru," kata dia.
Pemprov berharap, nantinya Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor kain songket.
Untuk itu, pemprov akan memfasilitasi program pameran kerajinan di negara-negara bagian Amerika Serikat itu, Houston.
"Kami juga berharap kalangan pengusaha juga aktif (promosi sendiri ke luar negeri, red), tidak menunggu pemerintah saja," kata dia.
Bukan hanya kain songket, dalam menerima kunjungan Konjen ini, Mawardi juga berharap dibukanya kerja sama di bidang lain seperti investasi, pariwisata, pendidikan dan budaya.
Sementara Konsulat Jenderal RI di Houston Nana Yuliana mengatakan, kedatangannya ke Sumsel untuk menjajaki kota kembar Palembang dengan Houston.
Konjen ingin mendekatkan Kota Houston dengan Palembang melalui kerja sama dalam berbagai hal karena terdapat banyak kesamaan.
Dalam rangkaian itu nantinya akan ada tiga agenda besar yang diselenggarakan di Houston oleh KJRI, salah satunya pada bulan Juli 2019 yakni Indonesia Fashion Week.
Ia berharap songket dapat berpartisipasi dalam ajang fasyen itu.Â
Mawardi di Palembang, Jumat (15/2/2019), seusai menerima kedatangan Konjen RI di Houston Nana Yuliana mengatakan pemerintah provinsi berharap kain tenun khas daerah ini dapat menembus pasar dunia dengan mengandalkan keistimewaan yang dimiliki sebagai kain tenun.
Kain yang merupakan buatan tangan ini memiliki keunggulan karena menggunakan benang emas. Selain itu, proses pengerjaan sangat lama dan memakan waktu sehingga setiap lembar bisa menghabiskan waktu hingga 2 minggu.
Di dalam negeri sendiri, kain songket sudah dikenal karena kerap dipakai para petinggi negara di berbagai hari besar.
"Ini sejatinya suatu peluang, jika banyak yang pakai artinya permintaan akan tinggi. Penenun-penenun songket akan kebanjiran permintaan jika ada pasar yang baru," kata dia.
Pemprov berharap, nantinya Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor kain songket.
Untuk itu, pemprov akan memfasilitasi program pameran kerajinan di negara-negara bagian Amerika Serikat itu, Houston.
"Kami juga berharap kalangan pengusaha juga aktif (promosi sendiri ke luar negeri, red), tidak menunggu pemerintah saja," kata dia.
Bukan hanya kain songket, dalam menerima kunjungan Konjen ini, Mawardi juga berharap dibukanya kerja sama di bidang lain seperti investasi, pariwisata, pendidikan dan budaya.
Sementara Konsulat Jenderal RI di Houston Nana Yuliana mengatakan, kedatangannya ke Sumsel untuk menjajaki kota kembar Palembang dengan Houston.
Konjen ingin mendekatkan Kota Houston dengan Palembang melalui kerja sama dalam berbagai hal karena terdapat banyak kesamaan.
Dalam rangkaian itu nantinya akan ada tiga agenda besar yang diselenggarakan di Houston oleh KJRI, salah satunya pada bulan Juli 2019 yakni Indonesia Fashion Week.
Ia berharap songket dapat berpartisipasi dalam ajang fasyen itu.Â
.jpg "Jokowi Teken Pengesahan UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta")
.jpg "Disabilitas Netra yang Sukses Ciptakan Lapangan Usaha Mandiri")
.jpg "Alip, Tagana Difabel yang Selalu Membantu Saat Terjadi Bencana")
.jpg "KSB Desa Talagajaya Garut Diapresiasi Kemensos")
