Median: Sebagian Besar Masyarakat Ingin Ganti Presiden

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Langkah Joko Widodo untuk mempertahankan kursi presiden masih sangat berat. Pasalnya keinginan masyarakat untuk memiliki presiden baru sangat kuat.

Berdasarkan hasil survei yang digelar oleh Media Survei Nasional (Median) sebanyak 47,90 persen masyarakat  menginginkan presiden baru. Sementara yang masih menginginkan Jokowi sebagai Presiden sebanyak 44,10 persen.

Direktur Riset Median Sudarto, menjelaskan keinginan masyarakat memiliki presiden baru sangat tinggi disebabkan oleh dua faktor. Yaitu faktor politik identitas dan faktor ekonomi.

Maka itu dia mengingatkan agar Jokowi benar-benar berhati-hati dalam memilih sosok Cawapres yang akan mendampingi dirinya.

“Pak Jokowi memiliki dua PR (pekerjaan), yaitu ekonomi yang belum berhasil dan belum berhasil pak Jokowi melakukan penetrasi terhadap masyarakat Islam, khususnya masyarakat islam politik,” kata Sudarto, di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7).

Sudarto mengatakan angka elektabilitas Jokowi memang masih yang paling tinggi di antara nama-nama capres lainnya. Namun fakta yang menggambarkan keinginan yang kuat ganti presiden jangan dipandang sebelah mata. Pasalnya keingian masyarakat untuk memiliki presiden baru sangat kuat.

Ia khawatir jika tidak bisa disikapi dengan baik, maka angka keinginan masyarakat untuk ganti presiden semakin menguat. Ini akan menjadi ancaman  serius bagi Jokowi untuk kembali mempertahankan kursinya.

“Pada survei April lalu, masyarakat yang menghendaki adanya presiden baru sebesar 46,40 persen. Sekarang 47,90 persen. Fakta tersebut harus menjadi peringatan penting bagi partai-partai pengusung Jokowi,” jelasnya.

Perlu diketahui survei ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Mereka dipilih dengan metode sampel acak bertingkat secara proporsional atas populasi provinsi, dan gender. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.