Menteri Eko Sebut, Survei UGM Dan IPB 15.000 Desa Tertinggal Sudah Berkembang

SHARE

Menteri Eko Putro Sandjojo


CARAPANDANG.COM - Menurut data terbaru yang dirilis berdasarkan hasil survei Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), saat ini sudah lebih dari 15.000 desa tertinggal yang naik status menjadi desa berkembang. Fakta ini diklaim telah jauh melampaui target yang dibebankan Presiden kepada Kementeian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) yang tertuang dalam RPJMN, yaitu sebesar 5000 desa.

Hal itu dikatakan Menteri PDTT, Eko Putro Sandjojo, Minggu (20/5/2018). Menurut Eko, hasil survei ini memang baru laporan awal, tapi meskipun demikian dia mengaku bangga jika survei tersebut benar. Hal ini, sambungnya, tidak luput dari dukungan masyarakat serta pendamping dana desa yang telah dilatih.

"Kita menurut RPJMN, Kemendes ditargetkan, dari 20 ribu desa tertinggal yang ada di 2015 kita ditargetkan untuk meningkatkan 5000 desa tertinggal jadi berkembang. Tapi karena bisnis model kita benar, yang didukung oleh banyak komponen masyarakat, laporan yang saya dapat dari beberapa survey yang dilakukan oleh IPB dan Gadjah Mada kita sudah lebih dari 15.000 desa yang kita entaskan," tutur Eko.

Data tersebut memang belum dirilis secara resmi karena masih menunggu Sensus Podes yang dilaksanakan bulan Mei 2018 ini. 

"Kalau data hasil Sensus Podes nanti sama dengan hasil survei yang kami dapat, saya yakin di akhir tahun 2019 ini program kita sudah bisa mengentaskan seluruh desa tertinggal yang ada di indonesia," kata Eko.

Hingga tahun 2017 lalu, dana desa yang disalurkan ke lebih dari 74 ribu desa telah berhasil membangun 123.145 kilometer jalan desa, 5.220 unit pasar desa, 26.070 unit kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 1.927 unit embung, dan 28.091 unit irigasi. Selain itu, dana desa telah digunakan di antaranya untuk membangun sarana air bersih sebanyak 37.496 unit, 5.314 unit Polindes, 18.072 unit PAUD, 11.424 unit Posyandu, 108.484 unit MCK, 38.217 kilometer drainase, dan 65.918 unit penahan tanah.