Menteri ESDM: Pertamina Buat Sistem Agar BBM Bersubsidi Tepat Sasaran

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut Pertamina sedang menyiapkan sistem agar distribusi BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.

"Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan pengaturan dengan digitalisasi. Diharapkan dengan metode ini, mekanisme ini kita bisa lebih mempertajam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi ini untuk yang membutuhkan," kata Arifin Tasrif di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu.

Dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo pada hari ini, Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsi Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter; solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter; dan Pertamax non-subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Arifin juga menyebut harga minyak mentah dunia yang berfluktuasi tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan jumlah subsidi BBM.

"Harga minyak memang turun naik tiap hari jadi memang tidak bisa dijadikan patokan untuk jangka panjang mengenai ketepatan alokasi subsidi ini, tadi tadi disampaikan oleh Ibu Menkeu bahwa banyak dari masyarakat yang masih menggunakan BBM subsidi meskipun tergolong mampu. Ini tentu saja di lapangan sudah dilakukan akan dilakukan pengawasan-pengawasan," tambah Arifin.

Halaman : 1