Menteri Risma Berikan Motivasi dan Siapkan Tabungan Pendidikan Korban Kekerasan Seksual di Pangandaran

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Tampak sekilas, rona ceria tergambar dari raut muka N (15). Dari sorot matanya, tampak trauma masih belum sepenuhnya sirna dari diri bocah korban kekerasan seksual tersebut.

Namun, kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menemui dirinya, mampu mengubah suasana hatinya. Apalagi Mensos mengajak dialog N dengan penuh kasih sayang.

Kepada N, Mensos menyatakan khusus datang ke Pangandaran untuk menemuinya. Padahal, Mensos belum lama tiba di Jakarta dari kunjungan kerja meninjau lokasi gempa di Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. 

Pertemuan dengan N berlangsung penuh kedekatan antara ibu dan anak. Kepada Mensos, N dengan lirih menyatakan keinginannya untuk meraih cita-cita menjadi dokter. Mensos memberikan apresiasi dan dorongan agar N terus tegar dan tidak menyerah mencapai cita-cita.

“Ibu ke sini khusus untuk kamu. Kamu mau apa? Nanti ibu siapkan tabungan ya untuk kamu sekolah. Jadi nanti kamu punya tabungan ya sayang dan juga adik,” ujar Mensos di Pangandaran, Senin (28/2).

Mensos juga berpesan kepada N agar mampu bangkit dari kondisi traumatis yang dihadapinya. Mensos menanamkan keyakinan, bahwa tidak ada anak yang bodoh. Karena setiap anak hakekatnya memiliki kelebihannya masing-masing.

“Katanya mau jadi dokter. Kamu ngga usah malu ya. Ibu juga dulu tidak bermimpi menjadi menteri. Kamu tidak boleh menyerah, Insya Allah, Allah akan mengabulkan segala usaha. Jangan berhenti belajar ya nak. Tidak boleh menyerah,” kata Mensos.

Sebagai wujud dukungan terhadap N, Mensos langsung memberikan bantuan untuk membantu kegiatan belajar berupa 1 unit laptop. “Kalau kakak tak bawain laptop untuk sekolahmu. Jadi kamu harus tetap sekolah,” kata Mensos.

Ia meminta N untuk mau mengungkapkan kemauannya, dan tidak perlu malu-malu. “Adek mau apa? Minta apa? Ada sepatu, peralatan sekolah, tas. Adek mau tas yang warna pink. Ngga boleh malu,” kata Mensos.

Selain itu, Mensos juga menyinggung soal ibu dari N yang hingga saat ini masih bekerja sebagai TKW di Arab Saudi dan berjanji akan mengusahakan untuk bisa pulang ke Pangandaran agar bisa berkumpul dengan N dan adiknya J.

“Adik ingin ibunya pulang ya? Nanti ibu usahakan, nanti Mei ibumu pulang tiga bulan lagi. Nanti kalau pulang ke sini, ibumu tak kasih kerjaan agar bisa merawat kamu. Ya sayang ya?, ” kata Mensos.

Melalui sambungan telepon internasional, Mensos Risma menghubungi ibunda N dan adiknya J. Mensos menyatakan akan membantu si ibu kembali ke tanah air dan berkumpul lagi dengan anaknya.

“Ibu bulan Mei pulang ya Bu? Saya bantu kontrak kerjanya. Kontraknya dua tahun dan sebenarnya sudah selesai tapi tidak boleh pulang oleh majikan. Saya akan berkomunikasi dengan kedutaan agar ibu bisa pulang. Ibu gak usah takut. Nanti ibu bisa bekerja di tempat kami. Tidak usah kembali ke sana, tetapi merawat anak-anak di sini,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Mensos juga memberikan bantuan modal kewirausahaan kepada keluarga M yang sehari-hari berjualan nasi jambal di Pantai Pangandaran. Pasca terungkapnya insiden kekerasan, N dan J tinggal bersama keluarga tantenya, yakni M.

Untuk proses hukum pelaku kekerasan seksual terhadap N, Mensos mempercayakan kepada Polres Ciamis. Di akhir pertemuan dengan N, Mensos berpesan ketika ada yang menyakiti harus berani teriak dan harus fokus untuk mewujudkan cita-cita menjadi dokter. 

Selain bantuan berupa satu unit laptop, Kemensos juga memberikan tabungan senilai Rp10 juta untuk N dan Rp 5 juta untuk adiknya,  J. 

Halaman : 1