Menteri Teten Jelaskan Contoh Korporatisasi Petani Melalui Koperasi

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan telah menjalankan sejumlah pilot project (proyek percobaan) program korporatisasi petani dan nelayan melalui koperasi guna meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendukung kemandirian pangan nasional berbasis keunggulan komoditas lokal.

Pertama ialah pengembangan budidaya hilirisasi kacang koro sebagai subtitusi kacang kedelai yang menggandeng Koperasi Pemasaran Badan Milik Usaha Rakyat (BUMR) Paramasera.

“Hal ini sebagai alternatif suplai dan lonjakan harga kacang kedelai yang sebagian besar diimpor,” ujar dia lewat keterangan tertulis kepada Antara, Selasa, Jakarta.

Kedua yaitu hilirisasi sawit rakyat berbasis koperasi untuk melakukan pengolahan minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng.

Sebagaimana diketahui, rantai nilai sawit sebagian besar dikelola oleh pihak swasta sehingga sawit rakyat kurang terkelola dengan baik. Karena itu, pihaknya sedang menyiapkan pabrik skala kecil di beberapa lokasi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Kemudian, Kementerian Koperasi dan UKM juga memberikan pendampingan kepada koperasi perikanan untuk memperbaiki tata kelola manajemen usaha dan peningkatan kapasitas produksi, perluasan akses pasar, serta peningkatan nilai tambah produk olahan perikanan.

“Harapannya, koperasi dapat menjadi pengelola usaha tersebut yang semula mayoritas dikelola oleh swasta asing. Pilot project sedang dibuat di Cilacap oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo,” ungkap Teten.

Halaman : 1