Moderna Inc Klaim Miliki Cukup Data Untuk Analisis Vaksin COVID-19

SHARE

ILustrasi : Vaksin COVID-19 (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Moderna Inc mengatakan bahwa mereka memiliki cukup data untuk analisis sementara pertama dari uji coba tahap akhir vaksin COVID-19 eksperimentalnya, yang akan membantu menentukan kemajuan vaksin.

Moderna, Rabu (11/11/2020), mengatakan informasi tersebut sedang disiapkan untuk diserahkan kepada dewan pemantauan keamanan data independen uji coba, yang akan melihat hasilnya dan membuat rekomendasi. Tidak disebutkan kapan mereka berencana merilis data khasiat vaksin itu.

Perusahaan mengatakan dalam pernyataan tertulis kepada pers bahwa pihaknya telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus COVID-19 di antara peserta uji coba karena tingkat infeksi telah melonjak di seluruh Amerika Serikat.

Karena lonjakan kasus, analisis akan mencakup secara substansial lebih dari 53 infeksi, yang telah menjadi titik pemicu yang ditargetkan untuk analisis pertama.

Perusahaan mengatakan uji coba tetap rahasia. Jadi, baik perusahaan maupun penyelidik penelitian tidak tahu peserta mana yang menerima vaksin atau plasebo. Vaksin akan dianggap berhasil jika sebagian besar dari mereka yang terinfeksi telah menerima plasebo, setelah dewan pengawas melihat hasil awal.

Sebelumnya pada Rabu, Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, mengatakan Moderna mungkin sudah akan memiliki data dari mana saja antara "beberapa hari" hingga "sedikit lebih dari seminggu."

Tingkat keefektifan yang tinggi akan masuk akal karena "hampir identik" dengan vaksin eksperimental Pfizer Inc., Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, mengatakan pada konferensi yang diselenggarakan oleh Financial Times.

"Mungkin tidak 95 persen, mungkin 90 persen, atau 96 persen, atau 89 persen, tetapi akan terus naik," katanya.

Pfizer pada Senin (9/11) mengatakan vaksin COVID-19 buatannya lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji coba sementara, secara signifikan lebih tinggi daripada yang diinginkan oleh regulator, yaitu setidaknya 50 persen kemanjuran.

Moderna, yang menggunakan teknologi messenger RNA yang mirip dengan Pfizer, mengatakan sebelumnya pada Rabu bahwa garis waktu November untuk data awal berada di jalur yang benar.

Moderna tidak menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar tentang kapan perusahaan itu akan mengungkapkan data.

Perusahaan masih harus menunggu data keselamatan tindak lanjut selama dua bulan, yang diwajibkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Data itu diharapkan akan diperoleh pada paruh kedua November, sebelum Moderna mengajukan izin penggunaan darurat AS.

Belum ada vaksin yang mendapat persetujuan global, meskipun beberapa perusahaan pengembang vaksin, termasuk Moderna, sedang menjalankan studi tahap akhir.