MPR: Junjung Tinggi Nilai Perbedaan Beragama Sudah Final Bagi Bangsa Indonesia

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Peran ulama sangat besar dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara,  salah satunya adalah  K.H. Abdul Wahid Hasyim yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama.

Hal ini disampaikan Anggota MPR/DPR RI Siti Mukaromah saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pondok Pesantren Jogo Negoro, Desa Pamijen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Selasa (22/9). 

Politisi yang akrab disapa Erma ini mengatakan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, yang pertama adalah memperkuat rasa toleransi antar umat beragama. Maka itu, sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. 

"Dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan arah kepada kita agar dalam kehidupan bernegara yang terdiri atas beberapa agama dapat memiliki toleransi yang kuat," jelasnya. 

Maka itu, dia menegaskan bahwa menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan beragama sudah final bagi bangsa Indonesia. Dan menurutnya  musyawarah menjadi keharusan dalam membuat berbagai keputusan.

"Posisi anggota DPR merupakan perwakilan masyarakat untuk bermusyawarah dalam menentukan berbagai arah kebijakan pembangunan pemerintah dari tingkat kabupaten sampai dengan pusat," jelasnya menambahkan. 

Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap) ini mempersilakan peserta sosialisasi untuk mempelajari materi dalam buku yang telah dibagikan kepada lebih dari 150 orang mengingat waktu yang terbatas karena adanya pandemi Covid-19. 

Terkait dengan pandemi, Erna berharap  masyarakat untuk selalu dalam kondisi sehat sehingga tidak terpapar oleh virus corona jenis baru tersebut. Bahkan, saat baru memulai sosialisasi, dia meminta seluruh peserta kegiatan untuk menggunakan masker sebagai bagian dari pelaksanaan protokol kesehatan.

"Saya tidak ingin setelah forum ini terjadi klaster baru. Untuk itu, selain saya, tolong gunakan masker," katanya sebelum menyampaikan materi.