Nelayan NTB Yang Tidak Melaut Dapat Bantuan Pemerintah

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan, untuk pendistribusian bantuan kepada nelayan yang tidak melaut selama cuaca ekstrem, menunggu laporan dari masing-masing kelurahan agar bantuan tepat sasaran serta sesuai kebutuhan.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj Baiq Asnayati di Mataram, Jumat mengatakan, dalam hal ini pihaknya bersifat pasif karena aparat kelurahanlah yang mengetahui kondisi warganya ketika sudah membutuhkan bantuan.

"Kami sifatnya menunggu, kalau ada laporan dan permohonan bantuan dari pihak kelurahan kita proses. Begitu sebaliknya," katanya.

Sejauh ini, menurut dia, sudah ada kelurahan yang menyampaikan laporan untuk pemberian bantuan kepada nelayan yang tidak melaut akibat cuaca buruk melanda Mataram hampir sepekan ini.

"Sekilas tadi saya liat di meja ada lapaoran dari kelurahan, tapi kita belum verifikasi," kata Asnayati yang ditemui di halaman Kantor Wali Kota Mataram.

Biasanya, katanya, bantuan yang diberikan kepada nelayan yang tidak melaut karena cuaca buruk berupa kebutuhan pokok dan makanan siap saji. Seperti, beras, air mineral, minyak goreng, mi instan, sarden dan lainnya.

"Batuan diberikan dalam bentuk paket dan bantuan bisa diberikan lagi sesuai dengan kondisi nelayan dan tetap harus berdasarkan usulan dari kelurahan setempat," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Mataram Arif Rahman sebelumnya mengatakan, angin kencang yang melanda Mataram hampir sepekan merupakan dampak dari La Nina, sehingga mengakibatkan terjadinya hujan deras, angin kencang, angin puting beliung dan gelombang tinggi hingga 2,5 meter.

"Ini merupakan awal dari musim hujan deras dan angin kencang, puncaknya akan terjadi pada akhir Desember 2020, Januari dan Februari 2021," katanya.

Terkait dengan itu, Arif mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana, dan hindari keluar rumah ketika terjadi cuaca ekstrem.

"Nelayan juga sudah kita diimbau agar untuk sementara tidak melaut sampai kondisi cuaca membaik," katanya.

Tapi untuk hal ini, sambung Arif, warga pesisir sudah paham dalam membaca cuaca sehingga warga yang merasa berada di sempadan pantai sudah pindah sementara ke tempat yang lebih aman.