Pagar Nusa NU Minta Pelaku Pembakaran Bendera PDIP Ditangkap

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Pagar Nusa Nahdlatul Ulama angkat bicara soal pembakaran bendera PDI Perjuangan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Seperti disampaikan  Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) M. Nabiel Haroen dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (30/6), pembakaran bendera bisa jadi upaya provokatif yang ingin memecah belah. Maka itu dia mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan bangsa. "Jangan sampai ada kelompok yang berupaya memecah belah bangsa dan mengadu domba umat Islam dengan kelompok nasionalis. Bendera itu simbol kehormatan dan jati diri," kata.

Maka itu, dia meminta kepada pihak yang berwajib untuk menangkap para provokator yang telah membakar bendera PDIP. "Aparat kepolisian harus berani menangkap para provokator tersebut," kata Nabiel.

Nabiel mengatakan bahwa  warga NU dan kelompok Soekarnois itu saudara dan sama-sama berjuang mendirikan Republik Indonesia. Oleh karena itu, mengapa Bung Karno sangat dekat dengan NU, demikian halnya dengan PDIP. "Bung Karno juga mendapat pengukuhan dari NU sebagai waliyyul amri ad-dharuri bis-syaukah, yakni pemimpin negara pada masa transisi yang punya legitimasi untuk memimpin bangsa," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, Bung Karno juga dikukuhkan sebagai Pahlawan Islam melalui Konferensi Islam Asia Afrika pada tanggal 6—14 Maret 1965 di Bandung. Menurut dia, tanpa dukungan Bung Karno, tidak akan ditemukan makam Imam Buchori di kawasan Uzbekistan, yang saat itu berada di wilayah Soviet yang dipimpin Nikita Krushchev.

"Bung Karno juga banyak membantu kemerdekaan bangsa Islam, seperti Aljazair, Palestina, dan pembela kemerdekaan Pakistan. Jadi, jangan sampai ada yang memutarbalikkan sejarah. Kalau mereka terus memecah belah bangsa, mereka melawan demokrasi dan konsensus kebangsaan, harus ada tindakan tegas melawan itu," kata anggota Komisi IX DPR RI ini.