Para Politikus Menggiring Opini, Pesepak Bola Menggiring Bola

SHARE

Egy-Jokowi (Instagram)


CARAPANDANG.COM – Pemain Timnas U-19, Egy Maulana Vikri menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Egy merupakan sosok pemain muda kebanggaan Indonesia. Kemampuan olah bolanya, insting mencetak golnya membuat Egy begitu istimewa di mata penggemar sepak bola Indonesia.

Egy telah dikontrak klub Lechia Gdanks. Egy baru bisa bermain di Liga Polandia ketika usianya telah mencapai 18 tahun pada musim depan nanti.

Dalam kesempatan kunjungan ke Istana Merdeka, Egy melakukan swafoto bersama Presiden Jokowi. Bukan kali ini saja Jokowi akrab dengan olahraga favorit rakyat negeri ini. Pada tahun 2015 untuk kali pertama dihelat Piala Presiden. Lalu yang teranyar pada 2018, dimana Persija Jakarta menjadi kampiun Piala Presiden.

Pada final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno terdapat momentum yang mencuri perhatian kala itu. Yakni ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihadang Paspampres kala akan turut turun memberi selamat dan ke podium penyerahan trofi. Sontak hal tersebut menimbulkan reaksi, baik komentar, meme, dan sebagainya. Nama Anies Baswedan pun menjulang karena itu dan bahkan turut disuarakan sebagai kandidat alternatif baik itu capres/cawapres pada pemilu 2019.

Lalu ada juga sosok Ridwan Kamil yang dikenal sebagai pendukung Persib Bandung. Aksi yang memorable yakni ketika Ridwan Kamil bertelanjang dada saat mendukung Persib Bandung berlaga di semifinal Indonesia Super League di Stadion Jakabaring, Palembang pada Selasa (4/11/2014).

Ridwan Kamil memang telah berjanji tidak akan mempolitisasi Persib Bandung sebagai alat kampanye.

"Saya tidak akan mempolitisasi, buat apa juga," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Selasa (22/3/2017) seperti dilansir Tirto.

Meski begitu dalam kampanye politik, hal tersebut sulit untuk dibedakan. Dikarenakan Persib Bandung punya modal sosial yang cukup kuat sebagai lumbung suara. Persib tak sekadar klub sepak bola saja. Melainkan ada primordialisme yang mengakar, tidak hanya di sekitar Bandung Raya namun seluruh Jawa Barat.

Maka tak mengherankan Persib Bandung begitu dilirik semenjak zaman Orde Lama (alat untuk melegitimasi demokrasi terpimpin), Orde Baru (dimana keuangan Persib tergantung pada pemprov pemerintah daerah Jawa Barat). Seperti dilansir Tirto, dari dulu sampai sekarang Persib memang selalu dekat politik dan pemerintah, baik itu Pemrov Jabar atau Pemkot Bandung. Kunjungan ke Balaikota atau Gedung Sate usai merebut titel juara sudah terjadi sejak dulu. Dari zaman bupati Wiranatakusumah V sampai Ridwan Kamil, dari zaman Gubernur Sanusi Hardjadinata sampai Ahmad Heryawan.

Dengan contoh-contoh para politikus yang terkait dengan sepak bola di atas, maka boleh dikatakan ada hubungan antara olahraga favorit rakyat Indonesia dengan mereka yang berkuasa. Dan sepak bola rasanya lebih tinggi elektabilitasnya dibandingkan berkuda, bukan begitu Pak Jokowi, benar begitu Pak Prabowo?