PBB Sambut Baik Wejangan Ustadz Das'ad Latief Di Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

SHARE

Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Markas DPP PBB yang dihadri Ustadz Das’ad Latief dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Ariza Patria, Sabtu (14/11/2020). Foto: Istimewa.


CARAPANDANG.COM - Partai Bulan Bintang (PBB) menyelenggarakan acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah di Markas Besar DPP PBB di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan, Sabtu (14/11).

Peringatan Maulid Nabi yang berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat itu dihadiri Pengurus DPP, Badan Otonom serta juga secara virtual diikuti Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Waketum non aktif Sukmo Harsono (Dubes Panama), Pengurus DPW dan DPC PBB se-Indonesia. Turut hadir juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Badan Otonom PBB Dapur Da'i Nusantara (DA'INA) yang dipilih sebagai penyelengara oleh DPP PBB menghadirkan D'ai kondang asal tanah Bugis Ustadz Das'ad Latief sebagai penceramah. Dalam tausiyahnya, Ustadz Das'ad Latief memberikan wejangan sebuah kisah inspiratif dari Rasulullah yang bisa dijadikan contoh oleh keluarga besar Partai Bulan Bintang.

Ia mengkisahkan, saat  Nabi Muhammad SAW masih berusia 36 tahun, dan belum diangkat sebagai Rasul, terjadi perselisihan di Makkah pada saat Ka'bah dipugar. Kemudian setelah itu, mau ditempatkan kembali Hajar Aswad di tempat semula. Maka empat suku yang di Makkah itu bertikai saling klaim yang paling berhak untuk meletakkan Hajar Azwad tersebut.

Empat suku itu berkali-kali rapat tidak ada keputusan, akhirnya Abu Zahal berkata; saudara-saudara sekalian begini saja berhari-hari ini belum ada keputusan, kita tunggu sampai besok, siapa yang duluan melewati pintu itu, maka dialah yang kita tunjuk dari empat kepala suku ini untuk mengangkat Hajar Aswad, setuju, setuju.

"Kemudian tiba saat esok pagi yang melintas pertama adalah Muhammad bin Abdullah, beliau kala itu belum menjadi Rasul. Kemudian kata Abu Zahal dialah yang cocok, kenapa? dia lah Al-amin (yang terpercaya)," ujar Ustadz Das'ad mengkisahkan.

Dan kemudian bersepakat lah keempat suku itu, lalu Nabi buka sorban yang bersegi empat, kemudian Nabi meminta kepada empat suku yang bertikai itu untuk memegang masing-masing keempat sisi sorban, lalu Hajar Aswad diangkatkan di atas sorban lalu diangkat bersama-sama, kemudian diletakkan bersama-sama dan selesai masalah itu tanpa adanya masalah.

"Artinya apa, kisah sederhana ini sebuah inspirasinya yang luar biasa, yakni jika anda ingin menyelesasikan masalah sebagai seorang pemimpin, maka yang harus dimiliki adalah modal kepercayaan (Al-amin), jujur dan dipercaya. bagaimana agar di percaya? satunya kata dengan perbuatan," tegas Ustadz Das'ad. 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan apresiasi dan bangga kepada kader Partai Bulan Bintang dalam pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ditengah pandemi Covid-19 dapat menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan berjalan dengan lancar.

"Saya sangat bangga dan mengapresiasi bahwa kader Partai Bulan Bintang bisa melaksanakan protokol Covid dengan baik," kata Ariza. 

Salah satunya menurut dia, adalah tetap melakukan protokol Covid-19 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak."Ini contoh yang baik dan bijak, karena tidak mengurangi arti dan makna dari perayaan Maulid Nabi seperti saat masa normal sebelum ada pandemi," ujarnya. 

"Semua bisa mengikuti secara daring dan secara online. Hikmahnya dimasa pandemi ini kita bisa mengadakan kegiatan secara zoom meeting, jadi hemat biaya dan efisien waktu," sambung Wagub DKI Jakarta itu.

Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor alias Ferry menyambut baik atas apresisasi yang disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria terkait penerapan protokol kesehatan di perayaan peringatan Maulid Nabi.

"Penerapan protokol covid-19 kita taati dan kita patuhi, sehingga apa yang dikatakan tadi oleh Pak Wagub Ahmad Riza Patria yang menyampaikan apresiasi dan itu memang himbauan kita kepada panitia untuk penerapan protokol covid-19 secara ketat ditengah pandemi yang belum tau kapan berakhir, alhamdulillah sudah taati, dipatuhi dan berjalan dengan lancar," ujar Ferry.

Ferry harapkan kader PBB dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19 terus dipatuhi dalam beraktifitas dimana saja. "Mudah-mudahan penerapan protokol covid-19 ini tetap kita patuhi dimana saja kita berada, tetap mentaati 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, jadi itu yang kita harapkan," harapnya.

Kemudian lanjut Ferry, wejangan Ustadz Das'ad Latief kepada Partai Bulan Bintang (PBB) berkaitan dengan suritauladan dari Nabi Muhammad SAW, mengenai akhlak, Ilmu, kepercayaan PBB menyambut baik.

"Jadi Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kita jika menjadi  pemimpin itu selalu bisa dipercaya baik dalam kata dan perbuatannya. Jadi itu yang kita harapkan kepada kader Partai Bulan Bintang kedepan lebih menerapkan akhlaknya, ilmu serta suritauladan dari Nabi Muhammad SAW," imbuhnya.

Senada dengan Sekjen PBB, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PBB Hilman Indra, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya perayaan Maulid Nabi oleh keluarga besar PBB di tengah pandemi Covid-19 yang ke pertama kali.

"Alhamdulillah pada hari ini kita keluarga besar Partai Bulan Bintang dapat menyelenggarakan acara peringatan Maulid di Markas Besar, untuk pertama kalinya Partai Bulan Bintang melaksanakan acara Maulid dalam kondisi Covid-19 walaupun demikian tetap tidak mengurangi hikmahnya," kata Hilman.

Hilman mengatakan, Wagub DKI hari ini bisa hadir dan banyak arahan serta juga pesan yang disampaikan secara positif bagi Partai Bulan Bintang, seperti pertama mematuhi protokol kesehatan dan lainnya.

"Dengan adanya Covid ini, ada hikmahnya yang terselip seperti disampaikan Pak Wagub DKI Jakarta, untuk itu sebagai umat Islam tentu mensyukuri, bersabar diri, tegar dalam menghadapi covid-19 ini," ujarnya.

Lanjut Hilman, terkait dengan wejangan yang disampaikan oleh Ustadz Das'ad Latief tadi, alhamdulillah ia juga selalu memperhatikan bagaimana perjalanan politik, khususnya perjalanan politik Islam di Indonesia termasuk juga partai kita Partai Bulan Bintang.

"Banyak arahan dan wejangan yang disampaikan beliau yang kami respon secara positif, dimana yang akan datang sebagai kader partai politik Islam, PBB akan mengambil contoh dari Nabi Besar Muhammad SAW sebagai panutan bagi kita semua dalam menjalankan roda pemerintahan yang sesuai dengan keadaan kita di Indonesia, Insya Allah," pungkas mantan anggota DPR RI Fraksi Partai Bulan Bintang Periode 2004-2009 itu. 

Dalam acara itu juga DPP PBB memberikan santunan kepada 50 anak yatim, yang diserahkan secara simbolis oleh Sekjen PBB dan Wagub DKI Jakarta.