Pejabat Gedung Putih Kaji Pajak Keuntungan Minyak untuk Danai Rabat Konsumen

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Gedung Putih sedang mempertimbangkan proposal kongres yang dapat mengenakan pajak atas keuntungan produsen minyak dan gas guna memberikan manfaat bagi konsumen yang berjuang dengan harga energi yang lebih tinggi, kata seorang pejabat AS, Kamis (2/6/2022).

"Ada berbagai proposal menarik dan pilihan desain tentang windfall profits tax (pajak rezeki nomplok/keuntungan tak terduga)," kata Bharat Ramamurti, wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional Presiden Joe Biden, dalam diskusi panel yang disponsori oleh lembaga pemikir Roosevelt Institute.

"Kami telah melihat dengan cermat masing-masing dari mereka dan terlibat dalam percakapan dengan Kongres tentang desain."

Harga energi yang tinggi telah menyebabkan rekor keuntungan bagi produsen minyak besar tahun ini. Exxon Mobil Corp, produsen minyak terbesar AS, menggandakan laba kuartal pertama menjadi 5,48 miliar dolar AS dan mengatakan akan membeli kembali sahamnya tiga kali lipat hingga 2023 menjadi 30 miliar dolar AS.

Pemerintahan Biden telah mengkritik produsen karena "duduk" di atas keuntungan dan tidak berinvestasi dalam produksi lebih lanjut untuk menurunkan harga.

Inggris pekan lalu mengumumkan windfall tax 25 persen atas keuntungan produsen minyak dan gas, di samping paket dukungan 15 miliar pound (18,9 miliar dolar AS) untuk rumah tangga.

"Satu hal yang ingin Anda ketahui ketika Anda melihat proposal semacam itu adalah bagaimana hal itu akan mempengaruhi pasokan juga," kata Ramamurti. "Saya tidak berpikir itu rintangan yang tidak dapat diatasi, tetapi ini adalah pertanyaan penting pada saat jelas ada masalah pasokan."

Saham Exxon dan rekannya Chevron Corp turun kurang dari satu persen dalam perdagangan di New York Stock Exchange pada Kamis (2/6/2022).
 

Halaman : 1