Pejabat IMF: Tidak Ada "Rebound" Ekonomi Rusia, Ingatkan Kerusakan Berlanjut

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Ekonomi Rusia tidak akan pulih dalam waktu dekat dari sanksi besar-besaran yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat atas perangnya di Ukraina, dan dapat melihat kerusakan lebih lanjut jika sanksi itu diperluas untuk memukul ekspor energi, kata kepala ekonom baru Dana Moneter Internasional (IMF) Selasa (19/4/2022).

Pierre-Olivier Gourinchas, yang bergabung dengan dana tersebut pada Januari, mengatakan sanksi dan larangan ekspor AS dan Barat telah menempatkan ekonomi Rusia pada "lintasan yang sangat berbeda," membuat jenis rebound yang sering terlihat setelah guncangan ekonomi tidak mungkin terjadi.

"Selama sanksi ini ada - dan bisa berlaku untuk waktu yang cukup lama - maka ekonomi Rusia akan berada pada lintasan pertumbuhan yang sangat berbeda," kata Gourinchas kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Kami melihat ini sebagai ... sesuatu yang benar-benar merugikan ekonomi Rusia ke depan dan dapat lebih merugikan lagi jika sanksi ditingkatkan," katanya. "Kejutannya sudah cukup besar ... dan kami tidak memperkirakan akan ada kebangkitan kembali dari tempat ekonomi Rusia berada."

IMF pada Selasa (19/4/2022) memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi global hampir satu poin persentase penuh, mengutip perang Rusia di Ukraina, dan memperingatkan bahwa inflasi sekarang menjadi "jelas dan menghadirkan bahaya" bagi banyak negara.

Dikatakan produk domestik bruto Rusia diperkirakan berkontraksi 8,5 persen tahun ini, dengan penurunan lebih lanjut 2,3 persen diperkirakan tahun depan.

Gourinchas mengatakan pada jumpa pers sebelumnya bahwa sanksi Barat yang menargetkan ekspor energi Rusia dapat menyebabkan output ekonomi Rusia turun sebanyak 17 persen pada 2023.
 

Halaman : 1