Pelaku UMKM Perlu Mengetahui Lima Tren "Digital Marketing"

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Digital marketing atau pemasaran digital semakin penting bagi pelaku usaha, termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), seiring perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang juga semakin digital.

"Berdasarkan data, pelaku UMKM yang mampu menerapkan digital marketing dengan tepat bisa mencapai potensi pertumbuhan pendapatan hingga 3x lipat lebih besar. Inilah pentingnya mempelajari skill digital marketing, karena bisnis yang tidak menjalankannya akan tertinggal jauh dari para kompetitor," kata AVP Marketing Lifelong Zenpro di Zenius Ary Mozta.

Dalam pernyataan persnya, dikutip Jumat, Ary Mozta mengatakan bahwa Zenpro bisa menjadi platform yang tepat karena pelatihan ini tersedia gratis dan bisa menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing peserta.

Seorang digital marketer harus berkarakter agile (lincah) dan adaptif, karena banyak platform digital dan media sosial tersedia, ditambah tren pemasaran yang terus berubah sepanjang tahun. Mereka harus terus memperbarui kemampuannya.

Berikut lima tren digital marketing dari Zenpro yang perlu diketahui para pelaku UMKM:

1. Penggunaan video pendek

Kemunculan Tiktok sebagai pendatang baru media sosial beberapa tahun lalu mengubah lanskap marketing di dunia. Kini, bentuk promosi menggunakan video klip pendek (antara 1-5 menit) menjadi tren baru yang disukai oleh para audiens.

Menurut Wyzowl's State of Video Marketing Survey, 92 persen dari marketer kini sudah memasukkan video sebagai salah satu elemen terpenting untuk kegiatan promosional. Menariknya, 87 persen di antaranya mengaku bahwa penggunaan video memberikan imbal balik (return of investment - ROI) yang sepadan, dan 81 persen menambahkan bahwa penggunaan video berdampak langsung pada kenaikan penjualan.

2. Kerja sama dengan influencer

Penggunaan tokoh-tokoh terkenal di media sosial masih akan terus menjadi tren. Menurut data Google, 70 persen remaja lebih percaya pada rekomendasi influencer dibandingkan selebritas. Di Indonesia sendiri, 62 persen pengguna internet melakukan pembelian produk tertentu setelah melihat konten promosional dari influencer.

3. Penjualan via media sosial

Kini, setiap platform media sosial berupaya mempermudah pengguna untuk melakukan pembelian langsung untuk produk yang sedang mereka lihat. Karena itu, belanja di media sosial (social shopping) diperkirakan akan menjadi tren yang berkembang pesat, bahkan nilainya bisa mencapai 1,2 triliun dolar secara global pada tahun 2025.
 

Halaman : 1