Pembangunan Masjid Apung Ancol Habiskan 50 Milyar

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Proyek pembangunan Masjid Apung Ancol, Jakarta Utara menghabiskan dana sekitar Rp50 miliar, kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali.

"Anggaran dari (Jaya, red.) Ancol, kurang lebih Rp50 miliar," ujar di di Jakarta, Sabtu (9/11).

Ia mengatakan selain desain modern tampa kubah sebagaimana umumnya masjid, Masjid Apung akan memiliki teknologi terkini.

Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam pembangunan Masjid Apung ia memastikan bahwa proses pembuangan limbah yang tidak terbuang langsung ke laut.

Hal itu, baik menyangkut limbah air hujan yang akan ditampung untuk penyiraman, sedangkan untuk limbah jenis lainnya, pihak Jaya Ancol akan menerapkan daur ulang.

Bahan bangunan dari Masjid Apung akan menggunakan material "stainless steel" dan kayu agar bangunan sejuk, serta terdapat beberapa sekat untuk angin keluar masuk.

"Kita nanti enggak ada AC, kita lewatkan angin ke atas sebagai efisiensi dari energi listrik. Dari air, dengan yang disampaikan oleh Pak JK, (air keluar, red.) dengan sensor, jadi air enggak keluar daur ulang total," ujar dia.

Teuku mengatakan produksi air sebagian akan menggunakan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang dapat memproses air laut menjadi air tawar untuk keperluan masjid.

Proses pembangunan Masjid Apung Ancol direncanakan memakan waktu satu tahun mulai dari pelaksanaan pemancangannya. Lokasinya yang menjorok dari daratan menjadikan masjid itu bangunan unik dan satu-satunya di Jakarta.

Nantinya, area masjid memiliki luas 2.000 meter persegi mampu menampung hingga 2.500 umat.

Bangunan akan berbentuk segi lima yang mencerminkan rukun Islam serta jumlah waktu shalat wajib dalam satu hari. Tinggi masjid mencapai 25 meter yang melambangkan 25 nabi yang dikisahkan dalam Al Qur'an.

Pada sisi luar masjid akan terdapat enam minaret (menara) yang melambangkan dasar rukun iman.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun menekankan pembangunan konstruksi harus terus dimonitor.

"Harus on budget, harus on quality, harus on schedule, itu yang harus dipegang," kata dia.