Pemprov Gorontalo Ubah Konsep Pasar Murah Untuk Cegah Corona

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Pemerintah Provinsi Gorontalo mengubah konsep pelaksanaan pasar murah di Bakti Sosial NKRI Peduli untuk mencegah penularan virus corona.

Jika sebelumnya program sembako bersubsidi ini digelar dengan menghadirkan ribuan orang di waktu bersamaan, maka kali ini warga pemegang kupon diminta mengambil sendiri paket sembakonya masing-masing.

Kepala Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo M.Nadjamuddin, Sabtu, mencontohkan pasar murah yang sudah digelar di Desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo pada Jum'at..

Ribuan warga tidak lagi dikumpul di suatu tempat secara bersamaan, serta tidak ada lagi seremonial yang biasanya dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Pasar murah dilayani di tiga desa yang berbeda yakni Tabongo timur, Tabongo Barat dan desa Ilomangga.

Warga datang secara mandiri dengan membawa kupon, berbelanja dan langsung kembali ke rumah masing-masing.

"Masyarakat berdatangan bergiliran tidak bergerombol. Kemudian difasilitasi oleh dinas kesehatan diperiksa suhu badan dan cuci tangan juga. Setelah itu mereka dilayani berbelanja sembako murah bersubsidi dan langsung pulang ke rumah," katanya.

Selain datang mandiri, waktu pelaksanaan juga dibatasi mulai pukul 13.30 Wita dan berakhir pukul 16.00 Wita.

Pelaksanaan pasar murah yang melayani 2.000 warga itu juga dimanfaatkan pemprov untuk sosialisasi bahaya dan upaya pencegahan virus corona.

"Dari Dinas Kominfo juga menambah materi, yang kami putar melalui layar lebar untuk bisa disampaikan ke masyarakat luas," katanya.

Pemprov Gorontalo menyediakan delapan bahan pokok murah yang terdiri dari beras lima kilogram, gula pasir satu kilogram, minyak goreng satu liter dan telur 10 butir.
Ada juga bawang merah, bawang putih, rica dan ikan tuna segar masing-masing setengah kilogram.

Semuanya bisa dibeli warga dengan harga enam Rp60.000