Pengamat: Bisa Saja Prabowo Hanya Jadi King Maker

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM –  Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden (Capres) menemui jalan terjal. Pasalnya, deklarasi Prabowo sebagai Capres masih bersifat internal, belum ada dukungan secara resmi dari partai lain.

Zuhro menambahkan untuk mengusung Capres Partai Gerindra tidak mungkin sendiri. Harus membangun koalisi dengan partai-partai lainnya.

"Untuk menjadi leading party yang berperan penting mengusung dan mendukung pasangan calon, tentu Gerindra tidak bisa sendiri ngomong kan, harus dengan anggota partai lain," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/4).

Lebih lanjut Zuhro menambahkan keputusan Gerindra untuk mengusung Ketua Umumnya sebagai Capres belum tentu diterima oleh partai lainnya yang nanti siap membangun koalisi. Bisa jadi mereka akan mempertimbangkan pilihan-pilihan lain yang dinilai bisa mampu mendulang kemenangan pada Pilpres 2019.

Menurutnya bisa jadi Prabowo nanti hanya didaulat sebagai kingmaker demi meraih target kemenangan.   "Dalam konteks ingin menang itu, tentunya akan ada simulasi, ada plan A dan plan B. Ini yang belum menjadi kata putus dan dalam politik ini masih dinamis. Itu yang memungkinkan bisa ia bisa tidak (Prabowo sebatas jadi kingmaker)," jelasnya.

Selain menang di pilpres, partai-partai juga menargetkan suaranya naik di pemilu legislatif. Sehingga setiap partai akan menghadirkan kejutan agar bisa mendonggrak elektabilitas partai.

"Maka itu, tidak tertutup kemungkinan partai-partai yang berkoalisi akan memasangkan satu pasangan yang mengejutkan dan dianggap bisa mendongkrak elektabilutas partai," demikian Zuhro.