Pengamat: Program Nawacita Jilid II, Bukti Jokowi Berpihak kepada Rakyat

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG.COM - Program-program lanjutan Nawacita Jilid II di bidang sosial karitatif berupa "kartu sakti" oleh Capres nomor 01 dinilai mampu meningkatkan elektablitas Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Penilaian ini diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin  di Jakarta, Rabu (6/3). 

Menurutnya program-pragram inilah dinilai bisa menjawab narasi yang selama ini dibangun oleh kubu lawan. Pasalnya selama ini mereka selalu mengkritik pemerintah dengan kesulitan mendapat pekerjaan, pendidikan mahal, dan harga sembako naik. 

Menurutnya program-program lanjutan Nawacita Jilid II secara langsung membantah bahwa pemerintahan Jokowi tidak pro kepada rakyat kecil. Dengan keberadaan kartu-kartu ini Jokowi ingin kembali membuktikan bahwa dirinya hadir untuk berpihakan kepada rakyatnya.

"Ini solusi konkret Jokowi untuk rakyat. Kubu oposisi belum punya program. Masih memberikan janji-janji," katanya. 

Sebelumnya, calon petahana telah mencanangkan Program Nawacita Jilid II yang menitikberatkan pada penguatan aspek sumber daya manusia, sebagai kelanjutan dari Nawacita I yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur.

Beberapa waktu lalu, Jokowi mencanangkan tiga kartu baru, yakni Kartu Pra-Kerja, KIP-Kuliah, dan Sembako Murah. KIP-Kuliah merupakan pelengkap dari kartu sebelumnya, Kartu Indonesia Pintar. Namun kartu ini dinilai masih belum cukup membantu anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang layak, karena hanya sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA), sehingga dikembangkan untuk dukungan bisa menempuh pendidikan tinggi.

Program berikutnya, yakni Kartu Pra-Kerja yang diluncurkan sebagai pelengkap dari gencar pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan masyarakat untuk mengisi lapangan kerja yang semakin luas. Adapun Kartu Sembako Murah diluncurkan sebagai pelengkap Program Keluarga Harapan (PKH).