Penjualan Mobil Energi Baru Diprediksi Lampaui 39 Juta Unit 2030

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Penjualan mobil penumpang energi baru global diprediksi akan melampaui 39 juta unit pada 2030, demikian menurut laporan yang diperoleh dalam Forum EV100 China 2024 yang ditutup pada Minggu (17/3) di Beijing.

Angka tersebut akan menandai tingkat penetrasi hampir 50 persen, naik dari hampir 20 persen pada 2023 dengan penjualan lebih dari 13 juta unit, menurut laporan yang dirilis oleh China EV100, sebuah wadah pemikir industri kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), bersama McKinsey & Company.

Dalam satu dekade terakhir, industri NEV global telah mengalami berbagai perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama dalam hal lanskap pasar, preferensi konsumen, kemampuan teknologi, dan sistem rantai pasokan, papar laporan berjudul "Berpacu Menuju 2030: Prospek Pengembangan Industri Kendaraan Listrik Global" (Racing to 2030: Outlook on the Development of Global EV Industry) itu.

Meskipun tingkat penetrasi NEV global meningkat dengan cepat, perbedaan pengembangan NEV di tingkat regional menjadi semakin terlihat, kata laporan tersebut.

Pada 2030, tingkat penetrasi mobil penumpang energi baru di Uni Eropa, Korea Selatan, dan Amerika Serikat diperkirakan akan mencapai masing-masing 65 persen, lebih dari 55 persen, dan lebih dari 50 persen, katanya.

Sebaliknya, Jepang, India, Asia Tenggara, dan Amerika Latin diperkirakan mencapai masing-masing 27 persen, 10 persen, 30 persen, dan 14 persen.

Pangsa pasar China akan mendekati 70 persen pada 2030, dengan perusahaan-perusahaan otomotif China sangat mungkin akan masuk dalam 10 besar perusahaan otomotif global berdasarkan penjualan, demikian prediksi laporan tersebut.

"Pasar (China) telah memasuki fase baru komersialisasi, yang lebih didorong oleh inovasi teknologi dan preferensi konsumen," kata Timur Gul, kepala teknologi energi dari International Energy Agency, dalam pidatonya via video di forum tersebut.

Perkembangan industri NEV yang pesat sangat erat kaitannya dengan inovasi teknologi yang berkelanjutan pada sektor baterai dan motor, yang berkontribusi pada elektrifikasi dan popularisasi NEV, kata laporan tersebut.

Dengan berbagai teknologi canggih seperti pengemudian cerdas dan AI generatif, NEV dapat menawarkan pengalaman layanan cerdas yang lebih baik, imbuhnya.