Pentingnya Perempuan Melek Digital

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Data International Telecommunication Union Tahun 2022 menunjukkan, sebagian besar dari 2,7 miliar penduduk dunia yang belum memiliki akses internet berasal dari kalangan perempuan. Masih dengan data yang sama, pengguna internet aktif di dunia proporsi laki-laki sebanyak 62% dari total penduduk laki-laki. Sedangkan perempuan dengan angka 57% dari total penduduk perempuan.

Dalam konteks nasional, hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center pada tahun yang sama mengenai status literasi digital laki-laki mencapai 3,56 poin, lebih tinggi daripada skor indeks perempuan 3,52%.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo RI Mira Tayyiba dalam Forum Girls in ICT Day Indonesia 2023 di Jakarta, Senin (30/10/2023).

Indonesia merupakan salah satu negara yang tergabung dalam keanggotaan International Telecommunication Union (ITU). Sebagai organisasi sayap Perserikatan Bangsa-Bangsa, ITU memiliki perhatian dalam peningkatan peran perempuan di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

Setiap tahun, negara anggota ITU memperingati Girls in ICT Day pada Kamis keempat di bulan April. Peringatan Girls in ICT Day bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital antargender.

Satu hal, menurut Sekjen Kementerian Kominfo, dunia sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) saat ini juga masih didominasi oleh laki-laki. Proporsi perempuan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi seperti pemrograman, analisis sistem, pengembang perangkat lunak dan lainnya baru mencapai 17%. Sedangkan jumlah ilmuwan perempuan di bidang engineering juga baru mencapai 20%.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo selalu berupaya mengikis kesenjangan digital di kalangan perempuan. Sekjen Mira Tayyiba menilai, perempuan memiliki peran penting dan harus diberikan kesempatan untuk mewujudkan mimpi, harapan, dan membawa terang manfaat bagi masyarakat luas.

Halaman : 1