Penumpang Batik Solo Trans (BST) Turun Drastis

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyebutkan bahwa jumlah penumpang angkutan umum kota bus Batik Solo Trans (BST) menurun drastis hampir 100 persen sebagai dampak penetapan status kejadian luar biasa (KLB) corona virus disease (COVID-19) di Solo.

Penurunan jumlah penumpang BST tidak hanya sebagai dampak status KLB COVID-19 saja, tetapi juga karena saingan bisnis,  kata Kepala Dishub Kota Surakarta Hari Prihatno di sela kegiatan penyemprotan cairan desinfektan armada BST di halaman Kantor Dishub Kota Surakarta, Selasa.

Menurut Hari Prihatno, jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum BST rata-rata sekitar 2.000 hingga 3.000 penumpang. Penurunan jumlah penumpang awalnya terkait dengan persaingan bisnis, tetapi setelah KLB, kemudian turun dratis.

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan kegiatan penyemprotan cairan desinfektan terhadap armada angkutan umum BST dan angkutan penumpang (feeder) untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Transportasi umum menurut instruksi Presiden harus berjalan dengan normal atau tidak ada pengurangan apapun, sehingga Dishub tetap berjalan seperti biasa," kata Hari..

Menurut dia, berkaitan dengan pelayanan angkutan umum tersebut pihaknya harus konsekuen. Masyarakat ingin naik, BST harus dibersihkan dengan cairan desinfektan agar ruang angkutan ini steril dari virus.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan pada fasilitas umum lain seperti halte bus dan sub terminal, sehingga masyarakat pengguna angkutan umum di kota merasa nyaman dan aman dari penyebaran virus.

Menurut dia, kegiatan penyemprotan cairan desinfektan akan dilakukan secara rutin selama diberlakukan status Solo KLB .

"Jumlah angkutan umum seperti bus Batik Solo Trans (BST) ada sebanyak 50 armada, sedangkan angkutan penumpang (feeder) sebanyak 100 armada yang bakal disterilkan dari virus," katanya.

Pihaknya berharap dengan penyemprotan cairan desinfektan tersebut masyarakat masih mau menggunakan jasa angkutan umum kota.

"Kami berharap dengan penyemprotan desinfektan ini, bisa membangkitkan lagi masyarakat menggunakan transportasi umum dan mengurangi kekhawatiran," katanya.

Dishub Kota Surakarta juga meliburkan sementara angkutan wisata seperti kereta api Jaladara dan bus Werkudara, kecuali untuk angkutan umum tidak dikurangi dan tetap berjalan seperti biasa.