Perkiraan IMF soal Kondisi Ekonomi, Sampai Begitu Parah?

SHARE

Perkiraan IMF soal Kondisi Ekonomi, Sampai Begitu Parah?


CARAPANDANG.COM - Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan prospek pertumbuhan global pada 2020 menjadi negatif. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Senin (23/3), mengatakan, dampak pandemi virus corona COVID-19, memicu resesi setidaknya sama buruknya dengan krisis keuangan global atau bahkan lebih buruk.

"Dampak ekonomi akan parah, tetapi semakin cepat virus berhenti, semakin cepat dan kuat pemulihan akan terjadi,” kata Georgieva.

IMF menyatakan dukungan kuat untuk "tindakan fiskal luar biasa" yang telah diambil banyak negara guna meningkatkan sistem kesehatan dan melindungi pekerja dan perusahaan yang terkena dampak virus corona. IMF juga menyambut baik langkah bank-bank sentral utama melonggarkan kebijakan moneter.

"Upaya berani ini tidak hanya untuk kepentingan masing-masing negara, tetapi juga ekonomi global secara keseluruhan," kata Georgieva.

Direktur pelaksana IMF itu mencatat bahwa ekonomi-ekonomi maju umumnya berada dalam posisi yang lebih baik untuk merespons krisis, tetapi banyak pasar negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah menghadapi tantangan yang signifikan, yang "sangat terpengaruh" oleh aliran modal keluar, dengan aktivitas domestik menjadi "sangat terpengaruh" ketika negara-negara merespons pandemi.

"Kami sangat prihatin tentang negara-negara berpenghasilan rendah dalam kesulitan utang - masalah yang kami kerjakan dengan teliti bersama Bank Dunia," kata Georgieva.

"Kerugian jiwa dari pandemi virus corona sudah tak terukur dan semua negara harus bekerja sama untuk melindungi orang dan membatasi kerusakan ekonomi," kata Georgieva.

Untuk mendukung anggota IMF, Georgieva mengatakan pemberi pinjaman multilateral itu memusatkan pengawasan bilateral dan multilateral pada krisis ini dan tindakan kebijakan untuk meredam dampaknya, mencatat bahwa IMF siap untuk mengerahkan kapasitas pinjaman satu triliun dolar.

"Kami akan secara besar-besaran meningkatkan keuangan darurat - hampir 80 negara meminta bantuan kami - dan kami bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional lainnya untuk memberikan tanggapan terkoordinasi yang kuat," katanya.