Perusahaan China dan Indonesia Teken Kerja Sama

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - PT Gotion Indonesia Materials (GIM), anak usaha produsen baterai asal China Gotion High Tech, bekerja sama dengan PT Anugrah Neo Energy Materials membangun smelter nikel di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penandatanganan kerja sama dilakukan di Jakarta pada Rabu (13/9) dan dihadiri langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Proyek smelter tersebut akan mengubah bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan proses hydrometallurgy yang menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Pabrik ini diperkirakan bisa menghasilkan 120 ribu metrik ton nikel dalam bentuk MHP per tahun.

Pabrik itu akan didirikan di kawasan industri Neo Energy Buleleng (NEBIP) di Morowali. Dengan begitu, kerja sama ini nantinya akan menjadi operasi terintegrasi secara vertikal yang menghubungkan sumber daya tambang dengan smelter HPAL. Hasil turunan nikel yang dihasilkan merupakan bahan prekursor katoda untuk produksi baterai kendaraan listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam acara tersebut mengatakan, pemerintah akan memfasilitasi pelaku usaha yang akan berkontribusi pada upaya mendukung program hilirisasi dan pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.

"Kami mengapresiasi kepada seluruh investor dan jajaran Direksi PT Anugrah Neo Energy Materials dan PT Gotion Indonesia Materials atas komitmennya dalam membangun industri smelter nikel di Indonesia. Langkah ini turut menyukseskan program hilirisasi serta menjadi langkah penting menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya dikutip dari keterangan resmi.