PLN Diminta Jaga Stabilitas Listrik Saat UNBK

SHARE

Siswa sedang melaksanakan ujian (net)


CARAPANDANG.COM - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Slamet Winaryo meminta pihak Perusahaan Listrik Negara tak melakukan pemadaman listrik terutama saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). 

"Kami bersama pemerintah kabupaten/kota telah berkoordinasi dengan PLN agar menunjang ketersediaan listrik pada saat UNBK digelar," kata Slamet Winaryo di Palangka Raya, Senin (25/3/2019). 

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Telkom guna menjaga stabilitas jaringan internet agar ujian berjalan lancar. 

Saat ini UNBK di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah khusus digelar untuk SMK, sementara SMA dan MA rencananya akan dilaksanakan pada awal April 2019 mendatang. 

Terkait itu dia mengungkapkan, pada Senin (25/3) pagi, pemadaman listrik sempat terjadi di sejumlah kabupaten sebelum UNBK SMK digelar. 

"Berdasarkan hasil monitoring yang kami lakukan, sempat terjadi pemadaman listrik di sejumlah daerah sebelum UNBK dilaksanakan," kata ungkap Slamet. 

Pemadaman listrik terjadi di sejumlah daerah, yakni Sukamara dan Pulau Hanaut. Pemadaman terjadi pada pagi hari dan bukan pada saat jam sekolah, namun sejak pukul 06.00 WIB listrik sudah kembali normal sehingga saat UNBK digelar tidak ada kendala yang ditemui. 

Sementara itu, jumlah peserta ujian SMA sederajat di Kalteng pada tahun ini, hampir mencapai 11 ribu siswa. Semuanya akan mengikuti ujian dengan sistem berbasis komputer, baik UNBK maupun USBNBK. 

Ia menjelaskan, hingga saat ini pelaksanaan UNBK berjalan lancar tanpa adanya kendala. Namun pihaknya mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten, selalu siaga dan siap menangani setiap kendala yang terjadi di lapangan. 

Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara di sejumlah sekolah di Palangka Raya yang menggelar UNBK, semua tahapan pada hari pertama ini berjalan lancar. Salah satunya di SMK Negeri 3 Palangka Raya. 

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Palangka Raya Sri Sundhari menjelaskan, ada sebanyak 230 siswa di sekolahnya yang terdaftar untuk mengikuti ujian, namun karena sakit parah seorang siswa mengundurkan diri karena kondisinya tidak memungkinkan untuk tetap berpartisipasi. 

"Jadi yang mengikuti ujian ada sebanyak 229 siswa dan hari ini semuanya hadir. Namun jika nantinya ada siswa yang tidak bisa mengikuti ujian dengan alasan yang jelas, maka mereka dapat mengikuti ujian susulan," kata Sri Sundhari.