Prabowo-Zulhas Bertemu, Bahas Soal Pentingnya Netralitas Pemerintah di Pilkada 2018

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM –  Pemilihan kepala daerah (Pilkada ) serentak di 171 daerah yang akan digelar pada 27 Juni 2018 menjadi perhatian penting para elit politik. Sebab, hasil dari Pilkada kali akan menjadi tolak ukur kemenangan pemilihan presiden (Pilpres) pada 2019 mendatang.

Maka itu, pelaksanaan Pilkada 2018 diharapkan benar-benar berjalan jujur, adil dan transparan. Serta, pemerintah benar-benar menjaga netralitas dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

Hal itu lah yang menjadi pembahasan petemuan yang dilakukan antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di Komplek Widya Chandara, Jakarta Selatan, Senin (25/6).

Pertemuan yang berlangsung di rumah dinas Ketua MPR RI Zulkifli Hasan ini diawali dengan pertemuan tertutup yang berlangsung kurang lebih 10 menit. Kedua enggan mengungkapkan hasil pertemuan tertutup tersebut.

Namun,  pria yang karib disapa Zulhas ini menjelaskan pertemuan tersebut lebih banyak membahas soal netralitas penyelenggara Pemilu maupun TNI –Polri dalam Pilkada 2018.

"Saya dengan Pak Prabowo sebagai pimpinan MPR, kami bertukar pikiran apa yang kita hadapi hari-hari ini. Hari-hari ini tentu kita semua mengetahui tanggal 25, 26, 27 adalah hari dimana seluruh rakyat Indonesia akan menentukan pilihannya dalam Pilkada di 171 titik," katanya, Senin (25/6).

Maka itu, dirinya sebagai Pimpinan MPR berharap untuk penyelenggara Pemilukada benar-benar melaksanakan Pilkada ini dengan jujur, adil, transparan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurutnya keberhasilan pelaksanaan Pilkada kali ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Pileg maupun Pilres yang akan digelar pada 2019 mendatang. Jika pelaksanaan Pilkada ini terdapat kecurangan dan  adanya keberpihakan aparat pemerintah terhadap pasangan tertentu sangat berbahaya. Sebab ini akan menjadi masalah pada pesta demokrasi selanjutnya.

"Kita akan menghadapi Pileg dan Pilpres. Kalau di sini akan ada masalah, ke sananya akan menghadapi kendala dan tak ada pilihan lain seluruh aparat harus sungguh-sungguh melaksanakan Pilkada dengan jujur, adil, dan transparan," jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga ikut memperkuat imbauan netralitas serta penyelengaraan Pilkada yang transparan, jujur dan adil.

"Saya ikut memperkuat imbauan Ketua MPR RI bahwa pemilihan di kotak suara pilkada yang akan datang 27 juni akan datang dan pemilihan selanjutnya ini adalah wujud paling nyata dan paling penting dari demokrasi," ujarnya.

Sementara itu, Politisi PAN Yandri Susanto mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Zulhas bisa dikatakan untuk penjajakan koalisi menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Pertemuan ini merupakan upaya membangun chemistry melalui ajang silaturahmi.

"Kan tinggal satu bulan lagi. Saya kira membangun chemistry itu semakin hari itu akan semakin intensif," katanya.

Menurut Yandri PAN akan terus mengintensifkan penjajakan dengan partai lain untuk format koalisi pilpres 2019 mendatang. "Siapa presidennya, siapa wakilnya, gimana format koalisinya. Saya kira sesuatu yang sangat normal pertemuan hari ini. Memang perlu digiatkan pertemuan-pertemuan seperti ini. Setelah ini, PAN juga ketemu dengan partai lain atau dengan calon presiden yang lain. Jadi, hari ini kita memang bertemu dan bersilaturahmi dengan Pak Prabowo," demikian Yandri.