Presiden Jokowi Minta TNI-Polri Mengubah Cara Berfikir Dalam Bekerja

SHARE

Presiden Joko Widodo


CARAPANDANG.COM -  Presiden Joko Widodo meminta agar calon pemimpin TNI-Polri  ke depan mampu menciptakan suasana baru dalam bekerja. Suasana baru yang dimaksud adalah berani membuat keputusan yang cepat dan efisien. 

"Saya mengajak saudara-saudara memberikan pemikiran-pemikiran baru yang menuntut dan menemukan cara-cara baru yang lebih cepat, memacu anak buah kita untuk menempuh jalan yang lebih cepat, yang 'smart', 'short cut', yang 'goal oriented'," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (28/7).

Presiden menyampaikan hal itu dalam acara Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) tahun anggaran 2020 yang dilangsungkan melalui "video conference". Para peserta acara adalah gabungan dari Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan dan Sekolah Staf dan Pimpinan tingkat Menengah (Sespimmen Polri) maupun Perwira Siswa (Pasis) Sesko TNI dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri.

Presiden juga meminta agar dalam bekerja selalu berorientasi kepada hasil. Sebab, negara yang akan menjadi pemenang dalam persaingan global adalah negara yang mampu bekerja secara cepat dan efisien. 

"Orientasi selalu hasil, yang hasilnya bisa kita lihat dan bisa kita kalkulasi. Tentu dalam kondisi normal pun cara kerja kita tetap harus berorientasi pada hasil, harus cepat, efisien karena sekali lagi negara yang cepat yang akan memenangkan kompetisi apalagi kita berada dalam situasi yang sulit, situasi krisis baik kesehatan dan ekonomi," jelasnya. 

Presiden juga meminta kepada para calon pimpinan TNI dan Polri dalam suasana krisis seperti saat ini harus berani mengubah cara berpikir. Yakni tidak lagi bekerja biasa-biasa saja, tapi bekerja lebih dari yang biasa.  "Dalam suasana seperti ini kita harus berani mengubah 'channel' dari 'channel ordinary' yang biasa-biasa ke 'channel extraordinary', 'channel' yang luar biasa baik kecepatan maupun cara kerja kita dari 'channel' yang rumit lalu masuk ke cara yang cepat dan sederhana," jelasnya.

Perubahan itu juga termasuk perubahan dari yang tadinya prosedurnya normal dan panjang menjadi lebih pendek. "Tidak bisa kita bekerja dengan cara-cara biasa dan ini kalau kita bisa mengubah ke 'channel' yang saya sampaikan diteruskan ke kondisi normal ini yang dinamakan kecepatan dan membuat kita memenangkan kompetisi dengan negara-negara lain karena kita punya kecepatan," tegas Presiden.

Ia pun meminta agar TNI serta Polri mengawal beberapa agenda yang mendesak dan sekaligus penting bagi negara. "Mengawal perubahan cara-cara kerja baru tadi. Saya sudah sampaikan cara kerja rumit dan lambat diganti cara kerja cepat, dari regulasi peraturan rumit menjadi peraturan yang sesederhana dan sesedikit mungkin, dari SOP (Standard operating procedure) yang berbelit-belit menjadi SOP yang mudah dan cepat," ungkap Presiden.