Presiden Minta Untuk Realisasikan Belanja Anggaran 2021 Mulai Awal Tahun

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya untuk merealisasikan belanja negara untuk anggaran 2021 mulai direalisasikan sejak awal tahun.

Presiden Jokowi dalam arahannya pada sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, menegaskan kepada seluruh menteri untuk juga berkonsentrasi pada realisasi anggaran tahun 2020 yang tinggal kurang lebih 3 pekan ke depan.

"Kemudian yang kedua yang berkaitan dengan realisasi anggaran tahun 2020. Ini tinggal kurang lebih tiga minggu, hanya tinggal tiga minggu, praktis tinggal tiga minggu. Jadi, semuanya saya minta konsentrasi kepada yang namanya realisasi belanja 2020," ujar Presiden Jokowi.

Adapun mengenai anggaran tahun 2021, Kepala Negara meminta kementerian/lembaga, terutama yang memiliki anggaran besar, agar segera membelanjakannya di awal tahun atau pada Januari. Presiden tidak ingin jika kementerian/lembaga baru berbelanja pada Februari.

"Saya ingatkan sekali lagi, belanja-belanja semuanya bisa segera direalisasikan di awal Januari, di awal tahun, sehingga mestinya lelang dimulai sekarang karena DIPA-nya sudah kemarin dibagikan bisa dilelangkan segera," jelas Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, para menteri hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan Strategi Implementasi APBN 2021 yang digelar secara tertutup.

Sebelumnya pada 25 November 2020 Presiden Jokowi menyampaikan dalam APBN tahun 2021 pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp2.750 triliun.

“Ini tumbuh 0,4 persen dibandingkan alokasi belanja di APBN 2020. Alokasi ini terdiri atas belanja untuk kementerian dan lembaga sebesar Rp1.032 triliun. Untuk transfer daerah dan dana desa sebesar Rp795,5 triliun," Presiden Jokowi menjelaskan.

Alokasi belanja tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung penanganan kesehatan, pemulihan ekonomi, dan prioritas pembangunan di berbagai bidang.

"Kesehatan misalnya sebesar Rp169,7 triliun, pendidikan Rp550 triliun, infrastruktur Rp417,4 triliun, perlindungan sosial Rp408,8 triliun, ketahanan pangan Rp99 triliun, pembangunan bidang teknologi dan informasi Rp26 triliun, dan seterusnya," ucap Presiden Jokowi.