Program Gratis Naik Kereta Api Disambut Baik Guru Dan Tenaga Kesehatan

SHARE

Salah seorang guru saat mengambil voucer tiket gratis naik kereta api. (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Kalangan guru dan tenaga kesehatan menyambut baik Program Gratis Naik Kereta Api yang ditaja PT Kereta Api Indonesia (persero). Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Supriyanto mengatakan program ini dibuat dalam rangka Hari Pahlawan.

"Program yang dibuka sejak tanggal 8 November ini ternyata mendapat sambutan positif dari guru dan tenaga kesehatan. Tidak sedikit guru dan tenaga kesehatan yang memanfaatkan program tersebut," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (14/11/2020).

Ia mengatakan berdasarkan data PT KAI (Persero), hingga saat ini tercatat sebanyak 1.278 guru dan tenaga kesehatan yang mendapatkan tiket gratis naik kereta api.

Menurut dia, masih banyak kesempatan bagi guru dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan tiket gratis tersebut karena PT KAI (Persero) menyediakan menyediakan 10.000 tiket KA jarak jauh secara cuma-cuma untuk guru taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas/sederajat serta tenaga kesehatan yang terdiri atas perawat dan bidan.

"Program Gratis Naik Kereta Api ini dihadirkan untuk menghormati dan menghargai guru yang merupakan para pahlawan tanpa tanda jasa dan tenaga kesehatan yang merupakan pahlawan kemanusiaan di masa pandemi COVID-19. Ini merupakan bentuk penghargaan KAI atas jasa-jasa guru dan tenaga kesehatan yang telah memberikan sumbangsihnya kepada bangsa selama ini," katanya.

Salah seorang guru SD di Purwekerto, Rita mengaku sangat terbantu dengan adanya Program Gratis Naik Kereta Api, sehingga bisa digunakan untuk melepas penat setelah beberapa bulan mengajar siswa secara daring dari rumah.

"Program ini sangat bermanfaat bagi kami, sehingga saya bisa melepas kejenuhan dengan pergi naik kereta api setelah sekian lama melakukan pembelajaran secara daring dari rumah," katanya.

Sementara itu, salah seorang perawat, Nabila memberikan apresiasi kepada PT KAI (Persero) yang telah menyelenggarakan Program Gratis Naik Kereta Api.

"Saya sampaikan terima kasih kepada PT KAI (Persero) yang telah memberikan voucer tiket gratis ini kepada kami para tenaga kesehatan," katanya.

PT KAI (Persero) membagikan 10.000 voucer tiket KA jarak jauh secara cuma-cuma kepada guru dan tenaga kesehatan yang bisa digunakan untuk periode keberangkatan tanggal 8-30 November 2020.

Syarat untuk mendapat voucer bagi guru adalah menyerahkan fotokopi identitas sebagai guru berupa kartu/surat keterangan, sedangkan untuk tenaga kesehatan berupa fotokopi surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku.

Dalam hal ini, sebanyak 35 KA kelas eksekutif dan ekonomi yang dapat digunakan secara gratis ke berbagai tujuan pada periode keberangkatan tanggal 8-30 November 2020 dengan menukarkan voucer tersebut.

Voucer tersebut dapat diambil di "Customer Service" yang ada di sembilan stasiun, yakni Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Surabaya Gubeng, dan Jember.

Akan tetapi dalam pengambilan voucer tidak dapat diwakilkan dan kuota pengambilan voucer per hari dibatasi untuk menciptakan "physical distancing" serta jumlah voucer yang disediakan di tiap KA per tanggal keberangkatan juga terbatas.

Voucer tiket KA eksekutif dapat diambil pada tanggal 7-29 November 2020 untuk ditukarkan dengan tiket KA keberangkatan tanggal 8-30 November 2020, sedangkan voucer tiket KA ekonomi dapat diambil pada tanggal 11-29 November 2020 untuk ditukarkan dengan tiket KA keberangkatan tanggal 12-30 November 2020.

Selain itu, voucer hanya berlaku untuk KA keberangkatan dari wilayah pengambilan kupon, misalnya jika pengambilan voucer di "Customer Service" Stasiun Purwokerto hanya dapat digunakan untuk kereta api keberangkatan dari wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto, bukan dari daerah operasi lainnya.

Kendati demikian, PT KAI (Persero) hanya menggratiskan tiket kereta apinya saja melalui voucer yang diberikan, sedangkan biaya tes cepat (rapid test sebesar Rp85.000 jika dilakukan di stasiun menjadi tanggung jawab pengguna voucer., demikian Supriyanto.