Program ‘Guru Berbagi’ Diminati Insan Pendidikan

SHARE

Guru Berbagi (ditjen gtk)


CARAPANDANG.COM - Selama kebijakan belajar dari rumah berlangsung untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), Guru Berbagi hadir #darimanasaja mendukung guru untuk tetap memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pelajar Indonesia.

Program Guru Berbagi merupakan gerakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bersama hadapi Covid-19. Mari gotong royong untuk berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar anak-anak Indonesia bisa belajar dari mana saja. Sahabat guru dan tenaga kependidikan dapat menyimaknya di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id/.

“Ketika kita melakukan penyesuaian-penyesuaian pada masa pandemi ini makin menantang lagi dan makin diperlukan lagi gerakan untuk kolaborasi, gotong royong yang saling memberdayakan, menurut saya ini sangat penting. Contohnya kami di Kemdikbud mungkin sudah mengeluarkan bagaimana melakukan pembelajaran dan lain-lain, tapi kan teman-teman guru di lapangan punya konteks masalah yang berbeda-beda. Nah ada inisiatif misalnya yang bisa saya share di sini, gerakan guru berbagi,” kata Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril pada Grand Launching Program #BantuKuatkanGuru, Jumat (19/6/2020).

Grand Launching Program #BantuKuatkanGuru dapat disaksikan di kanal YouTube Sekolah.mu dengan narasumber Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril, Pendiri Semua Murid Semua Guru Najelaa Shihab, Ketua KGBN Usman Djabbar, CEO KitaBisa Alfatih Timur, Editor in Chief Kompas.com Wisnu Nugroho, serta dimoderatori Ketua Kampus Guru Cikal Bukik Setiawan.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengungkap program Guru Berbagi yang diluncurkan pada Senin (31/3/2020) mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari insan pendidikan.

“Gerakan guru berbagi ternyata dalam waktu 2,5 bulan sudah bisa lebih dari 500.000 yang mengunjungi laman tersebut dimana guru berbagi RPP dan sudah 300.000 unduhan dari lebih 500.000 pengunjung tadi, menurut saya sebuah hal yang luar biasa. Kita sendiri kaget bahwa antusiasme dan partisipasi dalam waktu singkat. Ternyata guru-guru diberdayakan, diberi ruang, bisa kok membantu guru-guru yang lain yang tadinya masih takut-takut,” jelas Iwan Syahril.

Membangun Ekosistem Belajar yang Berdaya

Membangun sebuah ekosistem belajar yang berdaya, aktif, inklusif, dan inovatif memerlukan kolaborasi berbagai pihak. Dalam hal ini peran pemerintah lebih fokus sebagai enabler yang memberdayakan ekosistem berbudaya inovasi.

“Mungkin kita juga melihat dari berbagai ekosistem seperti Kampus Guru Cikal banyak sekali memberikan contoh-contoh baik, teladan-teladan bagaimana memberdayakan, memerdekakan, berkolaborasi dan menurut saya ini hal yang perlu kita kuatkan di masa pandemi sekarang ini. Bersama-sama kita bisa menghadapi hal-hal yang sulit. Kita harus berkolaborasi dan memberdayakan,” tutur Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril.

“Kementerian kadang-kadang keahliannya, hal-hal yang terbaiknya mungkin justru enggak ada di pemerintahan, justru ada di ekosistem. Jadi untuk mengeksklusifkan itu hanya dengan program-program pemerintah menurut saya itu tidak akan membantu kita mencapai target kita, mimpi kita bersama sebagai sebuah bangsa. Jadi komunitas harus bergerak bersama-sama. Komunitas itu ya pemerintah, penggiat pendidikan, organisasi profesi, mungkin akademisi, sektor-sektor swasta bergerak barengan buat pendidikan,” sambung Iwan Syahril.