Program Lumbung Pangan, Aksi Nyata Berdayanya Perempuan

SHARE

YAKKUM Emergency Unit (Hani White)


CARAPANDANG.COM – Kekhawatiran mengenai ketersediaan bahan pangan menjadi tantangan kemanusiaan. Diprediksi pasokan kebutuhan pangan pada tahun 2050 meningkat 70% dari tahun 2006 sementara ketersediaan pasokan pangan tidak pasti. Mencoba memberikan solusi Lembaga Swadaya Masyarakat, YAKKUM Emergency Unit memiliki program ‘lumbung pangan – praktik ketangguhan perempuan’.

Skema pengelolaan lumbung pangan melalui langkah berikut: pemetaan potensi & analisis usaha, pengorganisasian kelompok, kerja sama dengan pihak lain, membangun lumbung pangan dan pengadaan bahan-bahan pangan/sembako, pencatatan keuangan secara rutin dan transparan, mengadakan pertemuan rutin.

Manfaat dari program ‘lumbung pangan – praktik ketangguhan perempuan’ ini telah dirasakan berupa manfaat mendapatkan barang kualitas bagus, serta mendapatkan penghasilan tambahan.

“Melalui lumbung kami, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan beras kualitas bagus dengan harga terjangkau. Kami juga memberi kemudahan, pembelian dengan jumlah banyak bisa diantar langsung ke rumah. Terkadang juga memberi pinjaman beras untuk membantu masyarakat yang kesulitan,” kata Darni dari Kelompok PKK Desa Girimulyo Gunungkidul.

“Dengan adanya warung sembako di SLB, anak-anak jadi lebih mudah membeli jajanan yang bersih dan sehat, tidak perlu keluar lingkungan sekolah. Ibu-ibu juga bisa mendapat tambahan penghasilan meskipun harus menunggu anak di sekolah karena bisa menitipkan hasil karya/hasil tani mereka di warung. Yang terpenting lagi, persaudaraan dan kebersamaan antarorang tua semakin erat,” tutur Wiwid dari Kelompok Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas (IKLAS) Nanggulan Kulon Progo.

Agar program ini sustainable, seperti tertera pada brosur  YAKKUM Emergency Unit maka distribusi hasil keuntungan diposkan pada 4 tempat. 25% untuk kas kelompok, 25% untuk pengembangan usaha, 15% untuk dana sosial/kesiapsiagaan, 35% untuk kontribusi pengurus/pengelola.