PT Sasa Inti Teken Kontrak Penjualan Kelapa Kering dengan Perusahaan Bulgaria

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Perusahaan makanan dan bumbu Indonesia PT Sasa Inti menandatangani kontrak penjualan produk kelapa kering lemak tinggi (high fat desiccated coconut) dengan perusahaan ekspor-impor Bulgaria PIC Co.

"Momen bersejarah terealisasinya perdagangan antara perusahaan Indonesia dan Bulgaria berupa ekspor high fat desiccated coconut ini diyakini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi Indonesia pascapandemi," kata Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta, seperti disampaikan dalam keterangan KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Kamis.

Iwan menyaksikan penandatangan kontrak penjualan antara PT. Sasa Inti dan PIC Co itu yang berlangsung pada 29 Maret 2022 di kantor pusat PT. Sasa Inti Jakarta.

"Terima kasih kepada Sasa yang sangat siap dalam segala hal, khususnya senantiasa mendukung program kerja kami mempromosikan produk Indonesia ke ranah internasional," ujarnya.

Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional -- perusahaan induk PT Sasa Inti, Hadi Santoso, mengatakan bahwa perjanjian kerja sama itu merupakan kelanjutan dari penandatanganan letter of intent (LoI) antara pihak PT Sasa Inti dengan pihak PIC Co. pada 2021 dan berpotensi untuk mendatangkan bisnis senilai 1,5 juta dolar AS (sekitar Rp21,5 miliar).

Selain itu, dia menyebutkan bahwa perjanjian tersebut juga telah membuka jalan bagi bentuk kerja sama lainnya dimana Sasa ditunjuk menjadi pemasok bahan baku utama bagi pabrik rendang pertama di Bulgaria yang digagas bersama oleh pakar kuliner Indonesia William Wongso, PIC Co., dan Dubes Iwan Bogananta.

"Kami optimistis bahwa setelah sukses dengan high fat desiccated coconut, kami juga akan mengenalkan dan memasarkan produk-produk Sasa lainnya di Bulgaria, sekaligus mendukung program pemerintah untuk mempopulerkan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional melalui program Spice Up The World," kata Hadi.

Perwakilan dari PIC Co. Group Bella Bulgaria Dimitri mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya dalam peningkatan kerja sama bisnis kedua negara.

"Ini merupakan tahap keberhasilan lain setelah pekan lalu grup kami berhasil melakukan kerja sama dalam mengembangkan produk makanan Indonesia 'Rendang Goes Europe' dengan peluncuran sangat megah di Bali," kata Dimitri.

Ia menekankan bahwa kedua kerja sama itu telah memberikan motivasi yang besar untuk pihaknya lebih mengenal produk Indonesia lainnya, khususnya dalam industri makanan.

"High fat desiccated coconut ini nantinya merupakan bahan mentah untuk produksi beberapa produk makanan di pabrik kami di Bulgaria," ujar Dimitri.

Menurut  Iwan, Bulgaria merupakan negara yang sangat berpotensi untuk dijadikan pusat kegiatan (hub) dagang produk-produk Indonesia untuk masuk ke Eropa bahkan sampai ke kawasan lainnya, seperti Afrika dan Timur Tengah.

"Saya yakin penandatanganan perjanjian kerja sama ini, akan membawa angin segar terhadap peluang produk Indonesia lainnya serta menciptakan daya saing positif dengan produk dunia lainnya," katanya.