CARAPANDANG.COM - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan akan bekerja sepenuh hati mendengar aspirasi rakyat. Sehingga aspirasi rakyat dapat diterjermahkan secara nyata.Â
Sebagai pimpinan DPR Puan Optimis, DPR periode 2019-2024 bisa menjadi lembaga legislatif yang modern dan siap menghadapi tantangan kemajuan zaman. Dia menjelaskan lembaga yang modern adalah lembaga yang mendapatkan kepercayaan tinggi dari rakyat.Â
"Tidak antikritik, dan bisa menghasilkan keputusan-keputusan terbaik untuk rakyat Indonesia," imbuh Puan di Jakarta, Sabtu (5/10).
Dia mengatakan menjadi ketua DPR tidak ada dokumen visi-misi. Pasalnya ada perbedaan antara pemilihan eksekutif dan pemilihan legislatif. Pada pemilihan eksekutif para calon yang bersaing harus memberikan dokumen visi dan misi.
Lebih lanjut dia menuturkan menjadi ketua DPR karena Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang telah direvisi mengatur posisi ketua DPR menjadi hak partai politik pemenang pemilu. "Pada 2019 ini pemenang pemilu adalah PDI Perjuangan. Sebagai anggota DPR, saya akan bekerja agar aspirasi rakyat dapat diterjemahkan secara nyata," tuturnya.
Sebagai ketua DPR, Puan mengatakan sudah ada dan akan ada beberapa hal yang terus dia ingatkan, baik kepada seluruh pimpinan DPR maupun seluruh anggota DPR, sebagaimana dia sampaikan pada pidato pertamanya sebagai ketua DPR. "Pertama, kepemimpinan DPR bersifat kolektif kolegial. Jadi harus dijalankan dengan semangat gotong royong," katanya.
Kedua, Puan mengajak seluruh anggota DPR agar tidak terpecah belah dan kontraproduktif, meskipun perkembangan di DPR akan sangat dinamis. "Di DPR banyak warna, tetapi kita semua tetap Merah Putih," ujarnya.
Â
Sebagai pimpinan DPR Puan Optimis, DPR periode 2019-2024 bisa menjadi lembaga legislatif yang modern dan siap menghadapi tantangan kemajuan zaman. Dia menjelaskan lembaga yang modern adalah lembaga yang mendapatkan kepercayaan tinggi dari rakyat.Â
"Tidak antikritik, dan bisa menghasilkan keputusan-keputusan terbaik untuk rakyat Indonesia," imbuh Puan di Jakarta, Sabtu (5/10).
Dia mengatakan menjadi ketua DPR tidak ada dokumen visi-misi. Pasalnya ada perbedaan antara pemilihan eksekutif dan pemilihan legislatif. Pada pemilihan eksekutif para calon yang bersaing harus memberikan dokumen visi dan misi.
Lebih lanjut dia menuturkan menjadi ketua DPR karena Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang telah direvisi mengatur posisi ketua DPR menjadi hak partai politik pemenang pemilu. "Pada 2019 ini pemenang pemilu adalah PDI Perjuangan. Sebagai anggota DPR, saya akan bekerja agar aspirasi rakyat dapat diterjemahkan secara nyata," tuturnya.
Sebagai ketua DPR, Puan mengatakan sudah ada dan akan ada beberapa hal yang terus dia ingatkan, baik kepada seluruh pimpinan DPR maupun seluruh anggota DPR, sebagaimana dia sampaikan pada pidato pertamanya sebagai ketua DPR. "Pertama, kepemimpinan DPR bersifat kolektif kolegial. Jadi harus dijalankan dengan semangat gotong royong," katanya.
Kedua, Puan mengajak seluruh anggota DPR agar tidak terpecah belah dan kontraproduktif, meskipun perkembangan di DPR akan sangat dinamis. "Di DPR banyak warna, tetapi kita semua tetap Merah Putih," ujarnya.
Â
.jpg "Saatnya Perempuan Menjadi Subjek Pengendalian Perubahan Iklim")
