Rais Aam PBNU: Pilpres 2019 Menentukan Masa Depan NU dan Kader NU

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - KH. Ma'ruf Amin merupakan kader terbaik NU. Maka itu, pada Pilpres 2019 nanti warga NU harus kompak mendukung Ma'ruf agar berhasil menjadi wakil presiden mendamping Joko Widodo periode 2019-2024. 

Hal ini disampikan  Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU),  KH Miftahul Akhyar usai pertemuan tertutup puluhan kiai sepuh NU dengan cawapres nomor urut 01, di Surabaya, Rabu (23/1) malam.

"Beliau (Ma'ruf Amin) ini kader terbaik NU. Hasil perdana muktamar Jombang menghasilkan beliau dari pada perubahan tata cara pendirian Rais Aam," ujarnya.

Sekedar informasi dalam pertemuan  dihadiri oleh pendiri pondok pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur, pengasuh pondok pesantren Al Falah KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pesantren Al Amin, KH Anwar Iskandar dan Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.

Selain itu turut hadir kiai sepuh lain yakni KH Fuad Mun'im Jazuli, KH Abdullah Kafabih, KH Ali Masyhuri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin, KH A Muqsit Idris, KH Ja'far Yusuf dan KH Abdul Matin. Kemudian KH Syafi'uddin Wahid, KH A Salam, KH Abd A'la, KH Mutawakkil Alallah, KH Ubaidillah Faqih, LH Ahmad Fahrur Rozi, KH Abdulhadi, KH Syamli Muqsith, KH Fuad, dan KH Ramdlan Siraj.

Menurutnya Pilpres 2019 merupakan bagian dari hajat NU. Dari Pilpres ini akan menentukan masa depan NU dan kader NU. Maka itu, dia secara tegas mengatakan bahwa Ma'ruf tidak boleh gagal dalam Pilpres 2019 nanti.

"Untuk menunjukkan beliau sebagai kader terbaik, tunjukkan, jangan sampai beliau gagal. Nah itu artikan sendiri," kata Miftahul.

Lebih lanjut dia menuturkan untuk keberhasilan Ma'ruf memenangkan Pilpres 2019 nanti, dia mengatakan bahwa di NU mengacu kepada sistem komando, di mana komando dari PBNU harus diikuti semua tataran, lapisan dan tingkatan dari jajaran Pengurus Besar hingga anak ranting.

"Kapan lagi kalau kita tidak mulai menghidupkan kembali sistem komando yang selama ini sudah mulai menipis. Terutama kita akan menghadapi satu abad NU, lima-enam tahun lagi kita akan usia 100 tahun dan ini momentum harus betul-betul dioptimalkan," ujar dia.

Adapun dalam kesempatan itu puluhan kiai sepuh Nahdlatul Ulama Jawa Timur menyatukan dukungannya bagi Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019. Perwakilan kiai sepuh NU, KH Anwar Iskandar mengatakan kiai Jawa Timur akan mengoptimalkan basis suara yang dimiliki, terutama melalui jaringan pondok pesantren dan alumni yang tersebar di seluruh Jawa Timur, bagi kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Dengan optimalisasi jaringan itu, Anwar meyakini perolehan suara Jokowi-Ma'ruf bisa mencapai minimum 70 persen di Jawa Timur.

Kiai sepuh NU Jatim juga menyetujui sebuah upaya besar yang akan dilakukan PBNU untuk melakukan istighotsah dalam rangka memperingati hari lahir NU sekaligus mendoakan keselamatan bangsa dan negara.

"Kita menyetujui untuk mengusulkan ke PBNU pentingnya istighotsah besar sebelum pemilu ini, di Jakarta demi keselamatan bangsa dan negara. Dalam rangka hari lahir NU, kita kumpulkan sekian juta (kader NU) di Jakarta," ujar Anwar Iskandar.