CARAPANDANG.COM -Â Â Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyiapkan tempat evakuasi untuk para tahanan di Rutan Cabang KPK di gedung KPK lama, Kuningan, Jakarta Selatan yang terdampak akibat banjir yang mengguyur Jakarta sejak Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) pagi.
"Sementara air masuk hanya sebatas mata kaki dan hanya di lorong pintu masuk Rutan Gedung C1 KPK lama," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sampai saat ini para tahanan tersebut belum dievakuasi.
"Evakuasi tahanan akan melihat situasi ke depan. Jika nanti evakuasi tahanan akan dipindah ke lantai 9 gedung C1," ucap Ali. Sebelumnya, akibat banjir awal Januari 2020 enam tahanan yang berada di Rutan Cabang KPK di gedung KPK lama, sempat akan dievakuasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau ada dua siklon tropis, yaitu siklon tropis Esther dan Ferdinand, yang menyebabkan hujan deras di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Salah satu penyebab hujan dengan intensitas tinggi di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya karena dampak adanya siklon tropis," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab.
Â
"Sementara air masuk hanya sebatas mata kaki dan hanya di lorong pintu masuk Rutan Gedung C1 KPK lama," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sampai saat ini para tahanan tersebut belum dievakuasi.
"Evakuasi tahanan akan melihat situasi ke depan. Jika nanti evakuasi tahanan akan dipindah ke lantai 9 gedung C1," ucap Ali. Sebelumnya, akibat banjir awal Januari 2020 enam tahanan yang berada di Rutan Cabang KPK di gedung KPK lama, sempat akan dievakuasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau ada dua siklon tropis, yaitu siklon tropis Esther dan Ferdinand, yang menyebabkan hujan deras di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Salah satu penyebab hujan dengan intensitas tinggi di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya karena dampak adanya siklon tropis," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab.
Â
.jpg "Saatnya Perempuan Menjadi Subjek Pengendalian Perubahan Iklim")
