Segarnya Kuliner Hingga Sibuk Selfie di Chinatown Bandung

SHARE

Chinatown Bandung (arfianingrum pujiastuti)


CARAPANDANG.COM – Libur telah tiba. Pada Jumat (16/2) merupakan tanggal merah yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek yang ke-2569. Ada banyak pilihan untuk beranjangsana di hari libur ini. Salah satunya adalah dengan pusing-pusing ke Chinatown Bandung.

Chinatown Bandung diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ahad, 20 Agustus 2017. Di area kurang dari 2 hektar ini, Chinatown Bandung menghadirkan ragam Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menawarkan aneka barang dagangan bagi para pengunjung. Ada berbagai macam produk fashion, aksesoris, cendera mata, dan tentu saja, kuliner.



Untuk urusan kuliner, terdapat ragam makanan dan minuman yang menggugah selera. Mulai dari makanan khas Tionghoa, seperti dimsum, bakmi, cakue hingga jajanan khas Bandung seperti mie kocok Bandung, batagor, bola ubi. Aneka kuliner itu bisa dinikmati di area terbuka beratapkan langit ataupun di spot-spot tempat makannya tersebut. Untuk urusan pembayaran, diperlukan uang elektronik dan kartu debit.

Saya dan istri pada Oktober 2017 berkesempatan beranjangsana ke Chinatown Bandung. Dari aneka kuliner yang kami nikmati, rekomendasi kami jatuhkan pada mie kocok Bandung dan bola ubi. Mie kocok Bandungnya terasa begitu segar dengan porsi yang begitu pas. Sedangkan untuk bola ubinya terasa begitu lembut dengan rasa yang memikat. Kami bahkan hingga perlu membeli lagi bola ubinya sebagai panganan yang dibawa ke destinasi berikutnya.



Di era zaman now, selfie dan wefie menjadi pilihan. Dan Chinatown Bandung yang berlokasi di Jalan Klenteng Kota Bandung memenuhi prasyarat itu. Chinatown Bandung begitu Instagramable. Sejumlah ornamen khas Tiongkok memang terlihat menghiasi area Chinatown, seperti lampion, bangunan-bangunan bergaya arsitektur Cina, patung-patung, dan aksara Cina (hanzi).



Sepanjang mata memandang, jepret-menjepret terlihat, mulai dari ponsel hingga kamera profesional bertebaran. Ada aneka spot yang bisa Anda jajal. Saya sendiri mencoba berpose ala Yip Man yang sedang berlatih bela diri, ataupun berlatar belakang mural yang ikonik.



Di Chinatown Bandung memang seolah kita dibawa ke dimensi dan potongan waktu yang berbeda. Ada nuansa klasik seperti sepeda onthel, televisi era lampau, kaleng kerupuk. Seakan kita tidak sedang menjejakkan kaki di tahun 2000-an, melainkan terlempar ke lorong waktu dan tempat yang berbeda. Tentu hal itulah yang memantik kita untuk terus memotret dan memotret dan lalu mengabarkannya via media sosial.