Sejarah PAN Di Masa Reformasi Dan Peran Amien Rais

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - PAN sendiri adalah partai yang didirikan dan di besarkan oleh Politikus senior Amien Rais  blak-blakan menceritakan soal proses reformasi pada Mei 1998 silam.

Untuk diketahui, dari laman sejarah di situs resmi PAN, pendirian parpol itu tak lepas dari sosok Amien Rais. Amien disebut sebagai 'sang lokomotif gerakan reformasi 1998'

"Pasca keberhasilan menumbangkan Orde Baru, Amien Rais dan 49 rekan-rekannya yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) merasa perlu meneruskan cita-cita reformasi dengan mendirikan partai politik baru," demikian paragraf pembuka sejarah PAN pada laman tersebut.

Majelis Amanat Rakyat (MARA) yang merupakan salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto, bersama dengan PPSK Yogyakarta, tokoh-tokoh Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet.

PAN lahir tiga bulan setelah Presiden kedua RI Soeharto memutuskan mundur dari jabatan yang sudah dipegang sejak 32 tahun sebelumnya. Ada 50 tokoh nasional yang menyepakati pendirian PAN ini termasuk Amien Rais yang kala itu masih Ketua Umum PP Muhammadiyah. Beberapa tokoh lain adalah Hatta Rajasa, Faisal Basri, Goenawan Mohamad, dan Alvin Lie Ling Piao.

PAN dideklarasikan sebagai parpol baru pada 23 Agustus 1998 di Istora Senayan, Jakarta. Amien Rais kemudian didaulat menjadi ketua umum parpol tersebut.

Pada Pemilu 1999, PAN mencatatkan 7,4 persen suara nasional dan berhak mendudukkan wakil 34 orang di DPR. Meski tak mendominasi, kala itu PAN mampu menjadi penggerak utama dalam koalisi-koalisi partai Islam seperti PKB, PBB, PPP, dan Partai Keadilan (kini menjadi PKS).

Koalisi yang kemudian disebut sebagai poros tengah itu berhasil mendudukkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari PKB sebagai Presiden, dan Megawati Soekarnoputri dari PDIP jadi Wakil Presiden.

Amien pun berhasil tampil ke muka dengan menjadi Ketua MPR kala itu.

Pada pemilu 2004, PAN menorehkan 6,4 persen suara dan 53 kursi di DPR. Pemilu ini menjadi berkesan bagi PAN karena kala itu Amien didapuk sebagai calon presiden bersama dengan Siswono Yudo Husodo sebagai wakilnya.

Namun Amien kalah pada putaran pertama dengan hanya meraih 14,66 persen suara.

Tak jauh berbeda, pada pemilu 2009 pun PAN hanya mendapatkan 6 persen suara dan 43 kursi di DPR. Kala itu, PAN menduduki posisi kelima dalam urutan partai pemenang pemilu.

Pada 2014, PAN yang masih dalam pimpinan Hatta Rajasa pun mengalami sedikit peningkatan. Partai itu menorehkan 7,6 persen suara dengan 48 kursi di DPR. Hatta Rajasa pun didapuk sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menghadapi Jokowi dan Jusuf Kalla.

Eksistensi ketokohan dari Amien Rais di Partai tersebut memang kuat selama ini. Meski hanya menjabat sebagai Ketua Umum dalam satu periode, tak dapat dipungkiri bahwa penerus laju tongkat estafet kepemimpinan partai itu harus 'melewati' restu dari Amien Rais.

Soetrisno Bachir, Hatta Rajasa, Hingga Zulkifli Hasan jilid pertama, semua mendapatkan restu dari Amien Rais kala menduduki kursi ketua umum. Baru pada Kongres V PAN yang digelar pada Februari lalu, jagoan Amien yakni Mulfachri Harahap kalah dalam pemilihan ketum.

Zulhas yang kali ini maju tanpa restu Amien justru melenggang kembali ke kursi Ketua Umum PAN.

Setelahnya, sebagian kader PAN kubu Amien Rais mempersiapkan gerakan di internal parpol tersebut untuk membentuk partai baru sebagai ketidakpuasan atas hasil kongres yang sempat berlangsung ricuh tersebut.

Amien juga sempat meminta pemerintah tidak mengesahkan hasil Kongres V PAN yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 10-12 Februari 2020.

Amien sendiri pada akhirnya tak ada dalam daftar kepengurusan pusat PAN di periode kedua Zulhas. Pada periode sebelumnya, Amien adalah Ketua Dewan Kehormatan PAN. Kursi itu kali ini diberikan kepada Soetrisno Bachir.

Koordinator Tim Konsolidasi Lapangan Pemenangan Mulfachri Harahap, Muhammad Asri Anas, menyatakan sejumlah kader dan tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong agar pendiri Amien Rais membentuk PAN Reformasi.

Asri menyatakan dorongan tersebut telah diusulkan ratusan DPD dan DPW PAN serta ribuan tokoh yang pernah terlibat di PAN dan tokoh Muhammadiyah.