CARAPANDANG.COM - Wali Kota Tanjunpinang turut membuka perayaan tahun baru Imlek yang diadakan di Jalan Merdeka Tanjunpinang, Senin (4/2/2019) malam. Ribuan masyarakat Kota Tanjungpinang meramaikan perayaan Tahun Baru Imlek 2570 tersebut. Dalam sambutannya Syahrul meminta masyarakat Tionghoa dapat bersatu dan turut bersinergi dalam membangun kota Tanjungpinang.
"Saya sangat mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan, perayaan Imlek sangat ditunggu tunggu bagi masyarakat Kota Tanjungpinang, khususnya warga Tionghoa, untuk itu kita harus bersatu dan saling menghormati dan menghargai satu sama lain, serta dapat selalu bersinergi dalam membangun Kota Tanjungpinang,'' ujar Syahrul.
Syahrul menyampaikan bahwa budaya Tionghoa sudah menjadi aset budaya lokal di Kota Tanjungpinang khususnya dan Provinsi Kepulauan Riau pada umumnya. Tentunya dengan adanya budaya etnis Tionghoa yang unik dan khas, cukup berpotensi dalam pembentukan karakter dan jati diri masyarakat serta memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan wisata yang ada di Kota Tanjungpinang.
"Maka dari itu mari kita bersama-sama berfikir untuk mengembangkan potensi wisata berbasis budaya, yang selama ini belum kita kembangkan secara maksimal dan berkesinambungan," tambah Syahrul.
Ketua PSMTI Kota Tanjungpinang, Fredy mengucapkan syukur karena bisa merayakan imlek tahun 2570/2019 bersama. Dirinya juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau serta dari seluruh stakeholder yang hadir karena sudah mendukung penuh acara tersebut. Tahun ini dirasakan perayaan Imlek sangat meriah. Fredy berharap ditahun ini pada Shio Babi Tanah, semua masyarakat diberi berkah.
"Tahun ini kita khususkan PSMTI melakukan acara-acara sosial, yang melibatkan Walubi Pusat, dengan melaksanakan kegiatan pengobatan gratis sekitar 6.175 pasien yang berasal dari masyarakat Kota Tanjungpinang dan sekitarnya yang telah dilaksanakan selama 3 hari diLapangan Pamedan A. Yani," ujarnya.
"Semoga kita diberikan keberkahan dan PSMTI dapat terus berbakti untuk masyarakat kota Tanjungpinang," tambahnya.
"Saya sangat mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan, perayaan Imlek sangat ditunggu tunggu bagi masyarakat Kota Tanjungpinang, khususnya warga Tionghoa, untuk itu kita harus bersatu dan saling menghormati dan menghargai satu sama lain, serta dapat selalu bersinergi dalam membangun Kota Tanjungpinang,'' ujar Syahrul.
Syahrul menyampaikan bahwa budaya Tionghoa sudah menjadi aset budaya lokal di Kota Tanjungpinang khususnya dan Provinsi Kepulauan Riau pada umumnya. Tentunya dengan adanya budaya etnis Tionghoa yang unik dan khas, cukup berpotensi dalam pembentukan karakter dan jati diri masyarakat serta memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan wisata yang ada di Kota Tanjungpinang.
"Maka dari itu mari kita bersama-sama berfikir untuk mengembangkan potensi wisata berbasis budaya, yang selama ini belum kita kembangkan secara maksimal dan berkesinambungan," tambah Syahrul.
Ketua PSMTI Kota Tanjungpinang, Fredy mengucapkan syukur karena bisa merayakan imlek tahun 2570/2019 bersama. Dirinya juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau serta dari seluruh stakeholder yang hadir karena sudah mendukung penuh acara tersebut. Tahun ini dirasakan perayaan Imlek sangat meriah. Fredy berharap ditahun ini pada Shio Babi Tanah, semua masyarakat diberi berkah.
"Tahun ini kita khususkan PSMTI melakukan acara-acara sosial, yang melibatkan Walubi Pusat, dengan melaksanakan kegiatan pengobatan gratis sekitar 6.175 pasien yang berasal dari masyarakat Kota Tanjungpinang dan sekitarnya yang telah dilaksanakan selama 3 hari diLapangan Pamedan A. Yani," ujarnya.
"Semoga kita diberikan keberkahan dan PSMTI dapat terus berbakti untuk masyarakat kota Tanjungpinang," tambahnya.
