Singapura Bagikan BLT Lawan Virus Corona

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Pemerintah Singapura mengumumkan program bantuan langsung tunai (BLT) akibat virus corona COVID-19. BLT bisa diterima banyak kalangan, termasuk wirausaha, hingga orang yang baru kena PHK.

Kebijakan ini disebut Care and Support Package dengan total anggaran sekitar SG$ 4,6 miliar (Rp 52 triliun) bagi mereka yang berusia 21 tahun ke atas. Dana berasal dari cadangan nasional Singapura yang ditabung selama bertahun-tahun berkat anggaran efisien.

Mengutip data situs Singapore Budget, Kamis (26/3/2020), besaran BLT khusus  virus corona ini ditentukan lewat besaran pendapatan tahunan. Berikut daftarnya:

- Gaji hingga SG$ 28 ribu mendapat SG$ 900 (Rp 10,1 juta) per bulan

- Gaji antara SG$ 28.001 - SG$ 100 ribu mendapat SG$ 600 (Rp 6,7 juta) per bulan

- Gaji di atas SG$ 100 ribu atau punya lebih dari satu properti mendapat SG$ 300 per bulan (Rp 3,3 juta)

Orangtua yang punya anak berusia 20 tahun ke bawah mendapat tambahan SG$ 100 (Rp 1,1 juta) dan masing-masing orang tua mendapat SG$ 100 sehingga totalnya SG$ 300. Warga berusia 50 tahun ke atas juga mendapat SG$ 100.

Situs pemerintah Singapura menyebut wirausaha mendapat BLT sebesar SG$ 1.000 (Rp 11,3 juta) per bulan selama sembilan bulan.

Untuk pekerja berpenghasilan rendah akan mendapat SG$ 3.000 (Rp 33,9 juta) yang akan diberikan bertahap pada Juli dan Oktober mendatang.

Jika ada orang yang terlanjur kenapa PHK akibat  virus corona, ada BLT sebesar SG$ 800 (Rp 9 juta) yang diberikan untuk tiga bulan.

Ada lagi tambahan voucher belanja bagi warga Singapura yang tinggal di flat satu ruangan atau dua ruangan. Voucher belanja diberikan tahun ini sebesar SG$ 300 dan untuk tahun depan SG$ 100. (1 SG$ = Rp 11.316)

Pemerintah Singapura turut mengalokasikan anggaran untuk dunia kerja agar mereka tidak memecat karyawan.

Total anggarannya sebesar SGD 15,1 miliar (Rp 171 triliun). Uang itu untuk mendukung 1,9 juta pekerjaan lokal agar tidak ada PHK.

Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat menyebut situasi Virus Corona baru bisa selesai dalam satu tahun. Efek ekonominya pun diprediksi bisa terasa lebih lama.

Anggaran ini pun digunakan agar ekonomi Singapura tetap kuat ketika epidemi berakhir.

"Situasi ini menuntut gerakan yang lebih tangguh dan agresif untuk menyelamatkan pekerjaan dan membuat pekerja tetap dipekerjakan," ujar Heng Swee Keat.

"Kita akan melindungi dan memperkuat kesejahteraan dan penghidupan rakyat Singapura. Kita akan merawat rakyat kita. Kita tak akan meninggalkan siapa pun," ujar Heng.