Soal Baliho Cawapres, Cak Imin: SBY Gak Usah Serius-serius

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Setiap warga negara memiliki hak politiknya masing-masing. Demikian juga memiliki hak untuk mempromosikan sosok yang dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin bangsa.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren NU Al Mansyuriah Ta'limusshibyan Bonder, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Senin (2/4).

Muhaimanin mengingatkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak usah repot-repot untuk menyindir dirinya terkait baliho-baliho sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2019.



Dia mengungkapkan baliho dan poster dirinya yang terpasang di beberapa daerah di Indonesia bukan atas perintah dirinya. Akan tetapi ini merupakan kemauan para sukarelawan di daerah secara spontan.

"Soal baliho itu spontanitas teman-teman saya di daerah. Sejak saya menyatakan bersedia jadi calon wakil presiden. Itu tanpa ada saya perintah dan koordinasi dengan teman-teman yang masang baliho dengan variasinya," jelasnya seperti dilansir Antara.

Sehingga ini seharusnya tidak usah dipermasalahkan atau diperdebatkan. Sebab, setiap warga negara memiliki hak untuk mengungkapkan hak politiknya.

"Itu biasa-biasa saja, biarkan itu hak politik mereka, hak politik kita. Tidak usah serius-serius," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengtakan bahwa saat ini dirinya telah membangun komunikasi dengan dua calon kandidat presiden terkuat, yakni Prabowo dan Jokowi. Tapi paling prioritas adalah membangun komunikasi dengan  Jokowi.

"Sampai sekarang paling intensif komunikasi kita dengan Pak Jokowi. Bahkan satu Minggu yang lalu saya juga pernah berkomunikasi dengan Pak Jokowi. Kalau lain kita tetap juga membuka diri,"jelasnya.

Berdasarkan hasil dari kominukasi yang telah dibangun, Muhaimin optimis akan dipinang menjadi calon wakil presiden. "Tapi tentu finalnya pada Agustus nanti. Karena semua masih berjalan dinamis, diskusi dan dialog dengan partai politik," klaimnya.

Sekerdar informasi pada 30 Maret lalu,  SBY melalui akun Facebooknya menyindir para politikus yang telah memasang baliho terkait capres dan cawapres jelang pemilihan umum 2019.

"Tidak bisa seorang tokoh lantas dengan gagah berani memasang fotonya di billboard, di baliho, di mana-mana, siap jadi capres siap jadi cawapres," kata SBY.

Partai Demokrat sendiri, jelas SBY, tak akan berbuat seperti itu. Pihaknya akan berhitung dengan matang sebelum mengusung capres atau cawapres.