Soal Surat Suara Tercoblos di Tujuh Kontainer, Pengamat: Bisa Jadi Ini Upaya Adu Domba

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria mengingatkan semua pihak tidak mengambil kesimpulan sendiri terkait hoaks tujuh kontainer surat suara, dan menyerahkan pengungkapan kasus itu pada polisi.

"Sambil menunggu hasil penyelidikan aparat, marilah kita menunda atau menyimpan kesimpulan, tidak menuduh pihak mana pun. Situasi saling curiga merugikan keluarga besar bangsa Indonesia," kata Hariqo dalam keterangan tertulis seperti dilansir Antara, Kamis (3/1).

Sumber utama hoaks ini adalah sebuah rekaman suara, di dalamnya seorang pria mengatakan ada satu kontainer surat suara yang telah dicoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. "Siapa pria itu, dari kelompok capres mana, apa target dan tujuannya, dan berbagai misteri lainnya akan terungkap jika pria itu ditangkap," ucap Hariqo.

Yang jelas, kata Hariqo, harus diwaspadai kemungkinan adu domba antarpendukung capres, antaragama, antarsuku, dan lainnya. "Sebaiknya jangan langsung percaya terhadap isi sebuah screenshot status medsos, percakapan whatsapp. Cek ke medsosnya langsung, apakah nama dan status itu benar-benar ada atau hanya editan," tuturnya.

Jika ternyata asli maka sebaiknya dilaporkan ke aparat dan tidak menggeneralisasi seakan satu mewakili semua. Bisa saja seseorang membuat akun medsos dengan nama yang identik dengan identitas agama tertentu kemudian menyerang agama lain. Para penghasut dan pengadu domba bisa menyamar menjadi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, Yahudi, Sunni, Syiah, Wahabi, dan lain-lain.