Spirit Pemenuhan Hak Membaca Bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas

SHARE

Salam Literasi (Ditjen GTK)


CARAPANDANG.COM - Terdapat beberapa tema yang diusung pada Hari Buku Sedunia 2020, di antaranya membaca dalam segala bentuk, inklusivitas dan aksesibilitas digital, pemberdayaan anak melalui membaca. Hal tersebut sejalan dengan semangat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia mencapai 1,6 juta. Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, dari 1,6 juta anak berkebutuhan khusus, baru 18 persen mendapatkan layanan pendidikan inklusi. Dari 18 persen tersebut, terdapat 115.000 anak bersekolah di SLB dan 299.000 lainnya bersekolah di sekolah reguler pelaksana sekolah inklusi.

Lalu dari sejumlah angka statistik tersebut telahkah akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas diberikan? Di antaranya terkait dengan hak membaca. Di sekolah terdapat perpustakaan, sudah adakah buku bacaan yang menggunakan Braille? Kalau tidak ada Braille, sudah adakah audio book? Atau untuk low vision, sudahkah disediakan di perpustakaan ada kaca pembesar?

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus,  Praptono berharap kolaborasi terjadi untuk pemenuhan akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas.

“Ini sekarang sudah saatnya semua pihak baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah daerah dengan Dinas Pendidikan, para guru dan kepala sekolah, ayo bergandeng tangan bersama-sama memberikan pelayanan yang terbaik kepada para penyandang disabilitas. Sehingga dengan pelayanan yang baik itu dia bisa tumbuh dengan optimal, bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki sehingga dia bisa menjadi individu yang mandiri, berkontribusi untuk pembangunan nasional,” ujar Direktur GTK Dikmen dan Diksus, Praptono.

“Setiap apa yang dilakukan oleh Direktorat GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), terutama yang terkait dengan peningkatan kompetensi guru, kita tidak pernah melepaskan dari informasi kompetensi-kompetensi yang terkait dengan peningkatan layanan bagi para penyandang disabilitas. Jadi itu komitmen yang kita senantiasa perjuangkan, wujudkan dari setiap program kegiatan yang kita lakukan,” sambung Praptono.