Sutarmidji Pastikan Pembangunan PLTN Aman, Warga Diimbau Tidak Cemas

SHARE

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Senin (11/11/2019). (Istimewa)


CARAPANDANG.COM - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengimbau warganya untuk tidak mencemaskan kemungkinan dampak lingkungan dari rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di provinsi itu, karena pembangkitnya akan menggunakan teknologi yang canggih.

"Enggak ada masalah lingkungan karena teknologinya pasti lebih maju, lebih canggih," katanya di sela-sela acara kunjungannya ke Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Ia mengatakan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) masih melakukan kajian untuk meminimalisasi dampak rencana pembangunan reaktor nuklir yang akan dilakukan di provinsi itu.

Ia menjelaskan bahwa pembangkit nuklir tersebut akan menggunakan teknologi yang lebih maju dan canggih, dan semua kekhawatiran yang berkaitan dengan dampak lingkungan sudah diperhitungkan.

"Sudah dihitung semua, kecuali daerah itu memang daerah langganan gempa," katanya.

Namun, dia mengatakan berdasarkan pengalamannya selama ini, tidak ada catatan tentang gempa dahsyat yang pernah terjadi di provinsi itu.

Meskipun ada kemungkinan terjadi gempa atau bencana tsunami yang menyebabkan matinya generator reaktor nuklir di Fukushima, Sutarmidji memastikan reaktor yang direncanakan akan dibangun di Kalimantan Barat memiliki teknologi yang lima kali lipat lebih canggih.

"Teknologinya ada yang lima kali lebih baik dari Fukushima. Fukushima kena tsunami, banjir dan sebagainya saja tidak apa-apa. Nah, dia lima kali lebih aman," katanya lebih lanjut.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat di Provinsi Kalbar untuk tidak khawatir dan sebaliknya mendukung agar tidak terus menerus tergantung kepada Malaysia dalam hal elektrifikasi di provinsi tersebut.

"Kalau enggak seperti itu, kita mau seperti itu terus? Listrik dari Malaysia? Mau buat daya saing kita enggak baik?," katanya.

Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa 87 persen masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat setuju dengan rencana pembangunan PLTN di wilayah itu.

"87 persen oke, tertinggi seluruh Indonesia Kalbar. Masyarakat bisa menerima," katanya.