Syaefudin Diberhentikan Dari Kepengurusan Partai Golkar

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat akhirnya bertindak tegas dengan mencopot atau memberhentikan Syaefudin Cs dari kepengurusan DPD Partai Golkar Indramayu Periode 2016-2020. H Syaefudin SH yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPD, kini digantikan oleh Hilal Hilmawan SIP MIP.

Dicopotnya Syaefudin dari kepengurusan Partai Golkar, setelah DPD Partai Golkar Provinsi Jabar pada Senin siang (20/7)  mengeluarkan SK Baru yang berisi revisi kepengurusan DPD Partai Golkar periode 2016-2020. Pada SK tersebut kepengurusan DPD Partai Golkar Indramayu untuk posisi Plt Ketua masih diduki Aria Girinaya SE Ak, kemudian Ketua Harian juga masih H Taufik Hidayat SH MSi. Namun untuk posisi wakil ketua, selain DR Suhaeli MSi, ada nama baru Dr. Dudung Indra Ariska SH MH. Kemudian Posisi Sekretaris dijabat Hilal Hilmawan dengan wakilnya Topo Suwarno bersama wakil sekretaris lainnya.

Sedangkan Bendahara dipercayakan kepada Hj Rini Yuliani A.Md dengan sejumlah wakilnya, diantaranya Dra Hj Nurhayati.

Aria Girinaya SE AK, Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu mengatakan “Musda Partai Golkar di Indramayu tanggal 16 Juli 2020 itu ilegal atau tidak sah, karena DPD Partai Golkar Jabar sudah melarangnya, namun tetap dilaksanakan. Sehingga mereka yang terlibat Musda Ilegal itu, diberikan tindakan tegas dengan diberhentikan dari kepengurusan,” ujar Aria Girinaya SE Ak selaku Wakil Ketua bidang organisasi DPD Partai Golkar Jabar, Senin (20/7). 

Aria Girinaya menjelaskan SK Kepengurusan yang baru itu sudah ditandatanganj resmi oleh ketua DPD Golkar Jabar dan sekretarisnya. “Jadi, ini kepengurusan Partai Golkar Indramayu yang asli. Kalau ada yang ngaku-ngaku tapi tidak ada tandatangan dari DPD Golkar Jabar, artinya mereka itu kepengurusan abal-abal,” jelasnya.

Ditegaskan Aria Girinaya yang masih ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Indramayu, dirinya mengemban tugas utama untuk konsolidasi dan paling utamanya melaksanakan Musda ke-X untuk membentuk kepengurusan definitif.

”Tapi pada saat kita, yakni saya, pak Ketua AB (Ade Barkah- red), Sekretaris dan jajaran pengurus Jabar, audiensi dengan Ketua Umum Pak Airlangga di Bandung baru-baru ini, ternyata Ketum ada perintah tambahan yang lain, selain Musda. Semoga saja dalam kepengurusan yang saya pimpin singkat ini, semua tugas itu bisa saya bereskan,” harapnya.