CARAPANDANG.COM – Pemerintah Kota Tanjungpinang mengumumkan bahwa saat ini telah masuk dalam katagori zona hijau penyebaran COVID-19. Hal itu diutarakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam.
"Betul, saat ini zona hijau, sebelumnya zona kuning," ujar Rustam.
Rustam menyatakan bahwa penetapan zona hijau merujuk pada standar World Health Organization (WHO) dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020.
Menurutnya, ada beberapa indikator dalam menentukan zona hijau, antara lain jumlah kasus COVID-19 menurun dalam dua minggu terakhir, begitu pula dengan jumlah ODP dan PDP, kematian karena indikasi COVID-19, serta tidak ada petugas kesehatan yang tertular dalam dua minggu terakhir.
"Penyebaran COVID-19 di Tanjungpinang terkendali dalam 14 hari ke belakang. Kasus positif terakhir itu tanggal 28 Mei 2020, tapi sudah sembuh," sebut Rustam.
Kendati begitu, kata Rustam, pemerintah akan tetap mewaspadai potensi penyebaran/penularan COVID-19 di Kota Gurindam.
Apalagi saat ini, new normal atau tatanan kehidupan baru sudah mulai diterapkan di daerah itu per 15 Juni 2020 kemarin.
Dia pun mengimbau semua lapisan masyarakat maupun dunia usaha supaya mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Seperti, mengenakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak/physycal distancing.
"Ini tentu akan dibarengi dengan sosialisasi, edukasi, pembinaan hingga penegakkan aturan agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19," tuturnya.
Lebih lanjut, Rustam menyampaikan Gugus Tugas COVID-19 Tanjungpinang terus berupaya memetakan penyebaran wabah tersebut. Misalkan dengan melakukan rapid rest atau tes cepat di pusat-pusat keramaian, seperti pelabuhan, pelantar, dan swalayan.
"Meskipun belum masif, tapi ini bakal terus berjalan buat melawan virus tersebut," tegas Rustam.
Berdasarkan data Gugus Tugas, hingga Selasa sore tadi, jumlah kasus positif COVID-19 di Tanjungpinang tetap 27 orang, di antaranya 22 sembuh, 3 meninggal dunia, dan 2 masih dirawat.
Sementara, ODP sebanyak 223 orang, PDP 98 orang, dan OTG 1397 orang.
"Betul, saat ini zona hijau, sebelumnya zona kuning," ujar Rustam.
Rustam menyatakan bahwa penetapan zona hijau merujuk pada standar World Health Organization (WHO) dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020.
Menurutnya, ada beberapa indikator dalam menentukan zona hijau, antara lain jumlah kasus COVID-19 menurun dalam dua minggu terakhir, begitu pula dengan jumlah ODP dan PDP, kematian karena indikasi COVID-19, serta tidak ada petugas kesehatan yang tertular dalam dua minggu terakhir.
"Penyebaran COVID-19 di Tanjungpinang terkendali dalam 14 hari ke belakang. Kasus positif terakhir itu tanggal 28 Mei 2020, tapi sudah sembuh," sebut Rustam.
Kendati begitu, kata Rustam, pemerintah akan tetap mewaspadai potensi penyebaran/penularan COVID-19 di Kota Gurindam.
Apalagi saat ini, new normal atau tatanan kehidupan baru sudah mulai diterapkan di daerah itu per 15 Juni 2020 kemarin.
Dia pun mengimbau semua lapisan masyarakat maupun dunia usaha supaya mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Seperti, mengenakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak/physycal distancing.
"Ini tentu akan dibarengi dengan sosialisasi, edukasi, pembinaan hingga penegakkan aturan agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19," tuturnya.
Lebih lanjut, Rustam menyampaikan Gugus Tugas COVID-19 Tanjungpinang terus berupaya memetakan penyebaran wabah tersebut. Misalkan dengan melakukan rapid rest atau tes cepat di pusat-pusat keramaian, seperti pelabuhan, pelantar, dan swalayan.
"Meskipun belum masif, tapi ini bakal terus berjalan buat melawan virus tersebut," tegas Rustam.
Berdasarkan data Gugus Tugas, hingga Selasa sore tadi, jumlah kasus positif COVID-19 di Tanjungpinang tetap 27 orang, di antaranya 22 sembuh, 3 meninggal dunia, dan 2 masih dirawat.
Sementara, ODP sebanyak 223 orang, PDP 98 orang, dan OTG 1397 orang.
.jpg "Hindari Wabah HFMD dan DBD Dengan Jaga Kebersihan")
