Telkom Belum Bisa Pastikan Pegawainya Yang Meninggal Di Cianjur Disebabkan Corona

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG.COM - Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah mengungkapkan bahwa salah satu pegawainya yang meninggal akibat flu, sesak napas, dan batuk karena yang bersangkutan memiliki riwayat medis panjang sakit serupa.

"Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pada Selasa  (3/3) pagi ini di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (3/3). 

Ririek menjelaskan bahwa pegawainya yang meninggal, sejak tahun 2010 berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.

Namun, dia belum bisa memastikan penyebab kematian pegawainya. Maka itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan penyebab kematiannya.  "Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," ujarnya menambahkan.

Pemerintah telah memastikan seorang pasien yang sebelumnya menjadi diduga terjangkiti Covid-19 (virus corona baru) dan meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat, Selasa pagi (3/3), dinyatakan negatif. 

Juru Bicara Pemerintah soal Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menuturkan pasien di Cianjur tersebut adalah salah satu dari 155 spesimen yang diambil sampelnya oleh pemerintah dari 44 rumah sakit di 23 provinsi. Dari 155 spesimen tersebut, pemerintah menyatakan dua positif yakni dua warga Depok yang telah dirawat di RSPI Sulianto Saroso, sedangkan yang di Cianjur dinyatakan negatif.

Namun, Yurianto mengaku belum mengetahui penyakit yang menyebabkan pasien di Cianjur tersebut meninggal dunia. Yurianto yang juga Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes itu menyatakan segera menanyakan penyebab kematian pasien tersebut ke rumah sakit yang merawatnya.

Pasien tersebut sempat dirawat tiga hari di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia pada Selasa (3/3/2020), sekira pukul 04.00 WIB. Pasien meninggal yang menjalani perawatan di ruang isolasi sejak 1 Maret 2020 itu berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun, tinggal di Bekasi, Jawa Barat.