CARAPANDANG.COM - Dalam rangka kerja sama penguatan pemberantasan korupsi di Indonesia para pimpinan MPR menemui pimpinan KPK pada Senin (9/3) di Gedung KPK, Kuningan Jakarta.
Nampak hadir pimpinan MPR yakni Ketua MPR, Bambang Soesatyo dengan didampingi enam wakilnya, yakni Zulkifli Hasan, Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid, Arsul Sani, Hidayat Nur Wahid, dan Fadel Muhammad.
Pada kesempatan itu, Fadel menjelaskan alasan pimpinan MPR datang ke Gedung KPK. Dia menjelaskan kunjungan ini merupakan sebagai kunjungan balasan. Dan tujuan utama adalah membangun kerja sama dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kami mendengar ada beberapa hambatan-hambatan dari undang-undang (KPK) yang baru, kami ingin klarifikasi dan mendengar dari mereka," ujar politisi Golkar ini.
Selain itu, MPR juga ingin mengetahui soal perkembangan pemberantasan korupsi di daerah-daerah. "Kami ingin melihat perkembangan di daerah-daerah, sampai sekarang KPK kan ingin juga menjangkau daerah karena ternyata otonomi ini korupsi berpindah dari pusat ke daerah, di pemerintah daerah, nah kami ingin bicarakan,"jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Hidayat Nur Wahid menyatakan hal yang sama. "Kunjungan balasan dari kunjungan sebelumnya yang sudah dilakukan oleh pimpinan KPK ke pimpinan MPR. Waktu itu mereka sudah mengunjungi MPR dan sekarang MPR melakukan kunjungan balasan," jelasnya.
Politikus PKS itu menambahkan bahwa kunjungan ini adalah untuk membangun kekokohan dan kebersamaan dalam rangka penguatan pemberantasan korupsi. "Ini kelanjutan dari pada kegiatan pimpinan MPR untuk melakukan silaturahim kebangsaan. Kami ingin mengokohkan kebersamaan dalam konteks dengan KPK tentu dalam rangka penguatan semangat memberantas korupsi karena anda tahu bahwa KPK sesungguhnya bagian dari produk Tap MPR tentang pemberantasan korupsi," paparnya.
Nampak hadir pimpinan MPR yakni Ketua MPR, Bambang Soesatyo dengan didampingi enam wakilnya, yakni Zulkifli Hasan, Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid, Arsul Sani, Hidayat Nur Wahid, dan Fadel Muhammad.
Pada kesempatan itu, Fadel menjelaskan alasan pimpinan MPR datang ke Gedung KPK. Dia menjelaskan kunjungan ini merupakan sebagai kunjungan balasan. Dan tujuan utama adalah membangun kerja sama dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kami mendengar ada beberapa hambatan-hambatan dari undang-undang (KPK) yang baru, kami ingin klarifikasi dan mendengar dari mereka," ujar politisi Golkar ini.
Selain itu, MPR juga ingin mengetahui soal perkembangan pemberantasan korupsi di daerah-daerah. "Kami ingin melihat perkembangan di daerah-daerah, sampai sekarang KPK kan ingin juga menjangkau daerah karena ternyata otonomi ini korupsi berpindah dari pusat ke daerah, di pemerintah daerah, nah kami ingin bicarakan,"jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Hidayat Nur Wahid menyatakan hal yang sama. "Kunjungan balasan dari kunjungan sebelumnya yang sudah dilakukan oleh pimpinan KPK ke pimpinan MPR. Waktu itu mereka sudah mengunjungi MPR dan sekarang MPR melakukan kunjungan balasan," jelasnya.
Politikus PKS itu menambahkan bahwa kunjungan ini adalah untuk membangun kekokohan dan kebersamaan dalam rangka penguatan pemberantasan korupsi. "Ini kelanjutan dari pada kegiatan pimpinan MPR untuk melakukan silaturahim kebangsaan. Kami ingin mengokohkan kebersamaan dalam konteks dengan KPK tentu dalam rangka penguatan semangat memberantas korupsi karena anda tahu bahwa KPK sesungguhnya bagian dari produk Tap MPR tentang pemberantasan korupsi," paparnya.
.jpeg "Ara Akan Diberikan Posisi Terhormat di Gerindra")
.jpeg "Ketum Golkar: RK Kantongi Tiket Maju Pilkada Jabar dari Golkar dan Gerindra")
.jpg "Hindari Wabah HFMD dan DBD Dengan Jaga Kebersihan")
